Apa Bedanya “Reru” dan “Rareru” dalam bahasa Jepang ?
Mungkin kalian sering mendengar percakapan seperti “明日、来れる?(besok bisa datang?)” dalam percakapan sehari-hari, padahal kita pernah diajari bentuk potensial dari 来る harus diakhiri dengan られる bukan れる. Nah, sebenarnya, mana yang paling tepat antara れる dan られる?
Pertanyaan nih..
Apa bedanya, atau sebenarnya mana yang tepat antara A dan B?
A: おいしいラーメンが食べられます。
Oishi-i raamen ga taberare-masu.
VS
B: おいしいラーメンが食べれます。
Oishi-i raamen ga tabere-masu.
🤔🤔🤔
Artinya sama (bisa makan ramen yang enak) dan dua-duanya dapat digunakan dalam percakapan sehari-hari. Namun, pada zaman sekarang, 食べれます lebih sering digunakan daripada 食べられます dalam percakapan sehari-hari walaupun bentuk 食べられます yang sah dan baku jika dilihat dari pandang tata bahasa. Penjelasan selanjutnya, cek di bawah ya.
Penjelasan
Sebagai tata bahasa yang sah, ketika kata kerja kelompok II dan kata kerja kelompok Ⅲ “kuru” diubah menjadi bentuk potensial, akhiran “ru” diubah menjadi “rareru”. Misal,
tabe-ru → tabe-rareru
mi-ru → mi-rareru
ku-ru → ko-rareru
※cek bentuk kate kerja potensial → LINK
Namun, dalam percakapan sehari-hari, bagian “ra” dari “rareru” dapat dipotong menjadi “reru”. misal,
tabe-ru → tabe-rareru → tabe-reru
mi-ru → mi-rareru → mi-reru
ku-ru → ko-rareru → ko-reru
Kata kerja bentuk potensial yang sudah dicabut “ra” dari “rareru” disebut sebagai “ら抜き言葉”. Aturan ini hanya berlaku dalam kata kerja kelompok II dan kelompok III “kuru” saja.
ら抜き言葉 (ra-nuki kotoba)
Seperti bahasa Indonesia, bahasa Jepang juga lebih suka ekspresi yang pendek, sederhana, dan pelafalan yang lebih mudah dalam percakapan sehari-hari, sehingga sering terjadi pemotongan kata.
Nah, lidah orang Jepang yang malas mengucapkan “rareru” akhirnya memotong “ra” dari “rareru” walaupun bentuk tersebut tidak sesuai tata bahasa.
Kata kerja bentuk potensial yang memotong bagian “ra” dari “rareru” ini disebut sebagai ら抜き言葉 (ra-nuki kotoba = kata yang dicabut “ra”) dalam bahasa Jepang.
Tetapi, ternyata ら抜き言葉 ada effek lainnya, selain lebih mudah dilafalkan. Pada dasarnya, bentuk “rareru” dari kata kerja kelompok II dan kata kerja “kuru” tidak hanya menunjukkan potensial, melainkan menunjukkan pasif dan bahasa hormat juga. Nah, di sinilah bentuk “reru” dari “rareru” dapat berfungsi biar dapat membedakan “rareru” yang pasif dan bahasa hormat dengan bentuk potensial yang sudah bermetamorfosis ke “reru”.
Oleh karena itulah, pada zaman sekarang, ら抜き言葉 sudah muali diterima oleh masyarakat Jepang, khususnya dalam percakapan sehari-hari. Bahasa adalah bukan benda mati, melainkan sesuatu yang dapat berkembang seperti benda hidup dalam sejarah yang begitu panjang sesuai setiap situasi dan permintaan zaman dan masyarakat.
☆Penjelasan bentuk potensial dapat Anda baca dari link di bawah. 🙂
☆Penjelasan bentuk pasif dapat Anda baca dari link di bawah. 🙂
☆Penjelasan bentuk bahasa hormat dapat Anda baca dari link di bawah. 🙂
☆Penjelasan tentang perbedaan antara “Koto ga dekimasu” dan “Reru / Rareru” dapat Anda baca dari link di bawah. 🙂