わけだ (wake da) dalam Bahasa Jepang

Bentuk.Biasa, JLPT N3, Seri わけ (wake)Dugaan/Perkiraan/Kabar/dll, Tata Bahasa, Seri わけ (wake)

Dia tuh pintar bahasa Jepang, soalnya pacarnya orang Jepang. Oooooh, "Nihongo ga umai wake da (pantas aja dia pintar bahasa Jepang)"... Naaah, kata "wake" sering digunakan saat menyatakan alasan atau sebab & akibat dengan menunjukkan perasaan pembicara dalam percakapan sehari-hari. Nah, kali ini kita akan mempelajari berbagai ekspresi yang menggunakan "wake da" dan "to iu wake da" dalam bahasa Jepang level JLPT N3. Yuk, kita langsung mulai ya!

Percakapan

Bahasa Jepang

ベラ、またフラれたらしいね。

なるほど、最近、元気がないわけだ

まあ、いつものことだから。でも今も彼から連絡待ってるみたい。

まだ彼のこと、あきらめきれないわけだ

うん。せつないね。

Bella, sepertinya patah hati lagi ya.

Pantesan akhir-akhir ini sepertinya lesu.

Yah, seperti biasalah. Tapi, kayaknya sampai sekarang dia masih menunggu dihubungi olehnya.

Berarti dia belum bisa menyerah soal mantannya.

Iya, galau kali ya.

Penjelasan

Secara harfiah, kata benda “wake” memiliki makna seperti alasan atau jalan antara sebab dan akibat.

Pada dasarnya, akhiran “wake da” digunakan untuk menunjukkan perasaan pembicara saat menyatakan kesimpulan atau pernyataan yang logis dari berbagai konteks. Setiap penggunaan “wake da” dibagi sesuai dengan apa yang ingin disampaikan oleh pembicara seperti

  1. Pengertian dengan masuk akal
  2. Kesimpulan yang logis
  3. Pandangan dengan kata lain
  4. Penyebab dari kenyataan
  5. Penekanan dalam percakapan

Penjelasan yang lebih detail sebagai berikut. 🙂

1. Pengertian dengan Masuk Akal

Pola Kalimat

KK/KS/KB(B.Biasa) わけだ*1 / というわけだ*2。
KK/KS/KB(B.Biasa) wake da*1 / toiu wake da*2.
{Pantas saja / Makanya} KK/KS/KB.

*1 KS-na = +な, KB = +な / +の
*2 KS-na = - / +だ, KB = +だ / b.kamus

Penjelasan

Pola kalimat ini digunakan untuk menunjukkan rasa pemahaman saat pembicara diberikan alasan yang sangat masuk akal. Dalam penggunaan ini, awalnya pembicara belum tahu alasan yang menyebabkan suatu keadaan atau kejadian, tetapi setelah diberikan alasan tersebut, baru paham betul keadaan atau kejadian yang sebenarnya dengan masuk akal. Saat itulah pembicara akan menunjukkan perasaannya dengan pola kalimat ini.

Oleh karena menyangkut “alasan”, pola kalimat ini sering digunakan dengan kata seperti だから, なるほど, それで, どうりで, dsb.

Selain itu, jika bentuk halus “masu” digunakan dalam pola kalimat ini, biasanya partikel akhir seperti “ne” dan “na” harus dibubuhkan.

Contoh kalimat

かれ日本にほんに10ねんんでいたそうですよ。
Kare, Nihon ni juu-nen sunde ita soo desu yo.
Katanya, dia sudah tinggal di Jepang selama 10 tahun loh.

なるほど、日本語にほんごがうまいわけだ
Naruhodo, Nihongo ga umai wake da.
Oh begitu, pantas saja bahasa Jepangnya bagus.


彼女かのじょ大学だいがく入試にゅうし、ダメだったみたい。
Kanojo, daigaku-nyuushi, dame datta mitai.
Dia sepertinya gagal dalam ujian masuk universitas.

それで、あんなにもとがないわけだ
Sorede, annani genki ga nai wake da.
Oh, makanya, dia tidak bersemangat begitu ya.

アグスって結婚けっこんしたらしいね。
Agus tte kekkon shita rashii ne.
Sepertinya Agus menikah ya.

あー、どうりで、最近さいきんたのしそうなわけだ
Aa, doori de, saikin tanoshi soo na wake da.
Oh, pantesan akhir-akhir ini dia terlihat senang.

レバランにくわえてルピアやすだよ。
Lebaran ni kuwaete rupia-yasu dayo.
Bersamaan dengan Lebaran, nilai tukar rupiah meningkat.

だから、こんなに物価ぶっかがっているわけだ
Dakara, konna ni bukka ga agatte iru wake da.
Pantas saja harga barang-barang semua meningkat seperti ini.

半額はんがくセールやってるんだって。
Hangaku seeru yatte run datte.
Katanya ada sale setengah harga.

なるほど、ひとおおわけだ
Naruhodo, hito ga ooi wake da.
Oh, gitu. Makanya banyak orang ya.

2. Kesimpulan yang Logis

Pola Kalimat

KK/KS/KB(B.Biasa) わけだ*1 / というわけだ*2。
KK/KS/KB(B.Biasa) wake da*1 / toiu wake da*2.
{Berarti / Makanya} KK/KS/KB.

*1 KS-na = +な, KB = +な / +の
*2 KS-na = - / +だ, KB = +だ / b.kamus

Penjelasan

Pola kalimat ini digunakan untuk menunjukkan kesimpulan yang dihasilkan dari konteks sebelumnya secara logis atau wajar.
Dalam pola kalimat ini, sebuah fakta sebagai sebab seperti keadaan, kejadian, atau perkataan dijelaskan pada kalimat pertama terlebih dahulu, baru kemudian kesimpulan sebagai akibat yang dapat dihasilkan dari fakta tersebut secara logis dinyatakan pada kalimat berikutnya.

Oleh karena menyangkut makna “akibat”, pola kalimat ini sering digunakan dengan kata penghubung, から, ので, atau だから.

Selain itu, kata seperti それなら, じゃあ, dsb yang menyatakan “kalau begitu” juga sering digunakan untuk menyambut perkataan sebelumnya dalam percakapan.

Contoh kalimat

時給じきゅう1000えんなので、8時間じかんはたらくと、1にち8000えんもらえるわけだ
Jikyuu sen-en na node, hachi-jikan hataraku to, ichi-nichi hassen-en moraeru wake da.
Karena upah per jam 1000 yen, kalau bekerja selama 8 jam, berarti dalam 1 hari bisa mendapatkan 8000 yen.

ジャカルタと日本にほん時差じさは2時間じかんなので、ジャカルタが8だと、日本にほんは10というわけだ
Jakarta to Nihon no jisa wa ni-jikan na node, Jakarta ga hachi-ji da to, Nihon wa juu-ji to iu wake da.
Karena perbedaan waktu Jakarta dan Jepang 2 jam, kalau Jakarta jam 8, berarti Jepang jam 10.

ラマダンにはいるとみなものをするので、物価ぶっかがるというわけだ
Ramadan ni hairu to mina ga kaimono o suru node, bukka mo agaru to iu wake da.
Karena semuanya berbelanja saat memasuki bulan Ramadan, makanya harga barang-barang juga ikut meningkat.

韓国かんこくには10ねんんでいました。
Kankoku niwa juu-nen sunde i-mashita.
Sudah tinggal selama 10 tahun di Korea Selatan.

ということは、すくなくとも韓国語かんこくごはなせるというわけですね。
Toiu koto wa, sukunakutomo Kankokugo wa hanaseru to iu wake desu ne.
Kalau begitu, berarti setidaknya sudah bisa berbicara bahasa Korea ya.

ようやく、労働ろうどうビザが取得しゅとくできました。
Yooyaku, roodoo biza ga shutoku deki-mashita.
Akhirnya, berhasil mendapatkan visa kerja.

じゃあ、これから日本にほんはたらけるわけですね。
Jaa, kore kara Nihon de hatarakeru wake desu ne.
Kalau begitu, berarti sudah bisa bekerja di Jepang ya mulai sekarang.

3. Pandangan dengan Kata Lain

Pola Kalimat

KK/KS/KB(B.Biasa) わけだ*1 / というわけだ*2。
KK/KS/KB(B.Biasa) wake da*1 / toiu wake da*2.
Berarti KK/KS/KB.

*1 KS-na = +な, KB = +な / +の
*2 KS-na = - / +だ, KB = +だ / b.kamus

Penjelasan

Pola kalimat ini digunakan saat pembicara ingin menyatakan lagi fakta yang telah dinyatakan sebelumnya dengan kata lain, ekspresi lain, atau pandangan lain.

Dalam penggunaan ini, sebuah fakta dinyatakan terlebih dahulu baik lawan maupun diri pembicara, baru kemudian ekspresi atau pandangan lain.

Pada dasarnya, inti dari sebuah fakta pada kalimat pertama sama dengan inti dari sebuah fakta lain pada kalimat kedua, dan kedua fakta tersebut saling dapat bergantian.

Oleh karena menyangkut “kata lain”, pola kalimat ini sering digunakan dengan kata seperti つまり, すなわち, いいかえれば, 要するに, dsb yang pada dasarnya menunjukkan makna “dengan kata lain”.

Contoh kalimat

最近さいきん毎日まいにちあめだ。つまり、インドネシアは雨季うきはいったわけだ
Saikin, mainichi ame da. Tsumari, Indonesia wa uki ni haitta wake da.
Akhir-akhir ini, setiap hari hujan. Berarti, Indonesia sudah memasuki musim hujan.

大嫌だいきらいなんだけど、になってしかたがない。
Daikirai na’nda kedo, ki ni natte shikata ga nai.
Aku sangat membencinya, tapi rasa penasaranku padanya tidak dikendali.

あはは、ようするにかれのことがきなわけだ
Ahaha, yoosuru ni kare no koto ga suki na wake da.
Ahaha, singkatnya berarti kamu menyukainya.

来月らいげつからなくていいとわれた。
Raigetsu kara ko nakute ii to iwareta.
Aku dibilang mulai bulan depan tidak usah datang lagi.

つまり、クビになったというわけだ
Tsumari, kubi ni natta to iu wake da.
Berarti, dengan kata lain kamu dipecat.

もうずっと、電話でんわしてもLINEしてもかれからまったく返事へんじがない。
Moo zutto, denwa shite mo LINE shite mo kare kara mattaku henji ga nai.
Sudah lama meskipun ditelepon atau dihubungi pakai Line, sama sekali tidak ada jawaban darinya.

ようするにられたというわけだ
Yoosuru ni furareta to iu wake da.
Berarti kamu diputusin.

4. Penyebab dari Kenyataan

Pola Kalimat

KK/KS/KB(B.Biasa) わけだ*1 / というわけだ*2。
KK/KS/KB(B.Biasa) wake da*1 / toiu wake da*2.
{Berarti / Dengan alasan} KK/KS/KB.

*1 KS-na = +な, KB = +な / +の
*2 KS-na = - / +だ, KB = +だ / b.kamus

Penjelasan

Pola kalimat ini digunakan untuk menunjukkan alasan atau penyebab dari apa yang dinyatakan sebelumnya baik lawan bicara maupun pembicara sendiri.

Contoh kalimat

結局けっきょくかれ病院びょういん隔離かくりされたみたい。
Kekkyoku, kare wa byooin ni kakuri sareta mitai.
Pada akhirnya, dia diisolasi di rumah sakit.

コロナウィルスに感染かんせんしていたわけだ
Korona wirusu ni kansen shite ita wake da.
Berarti dia terinfeksi virus korona.

洪水こうずい村全体むらぜんたいしずみました。
Koozui de mura zentai ga shizumi mashita.
Akibat banjir, seluruh desa terendam.

100ねんに1大雨おおあめだったわけだ
Hyaku-nen ni ichi-do no ooame datta wake da.
Berarti itu adalah hujan besar yang terjadi sekali dalam 100 tahun.

彼女かのじょ自殺じさつしようとしたみたいです。
Kanojo, jisatsu shi yoo to shite ita mitai desu.
Dia sepertinya coba bunuh diri.

一人ひとりなやみをかかえていたわけだ
Hitori de nayami o dakaete ita wake da.
Berarti dia memendam masalahnya sendirian.

全国ぜんこく各地かくちでデモがおこなわれています。
Zenkoku-kakuchi de demo ga okonawarete i-masu.
Di seluruh penjuru negara terjadi demo.

国民こくみん政府せいふたいする不満ふまん頂点ちょうてんたっしているわけだ
Kokumin no seefu ni taisuru fuman wa chooten ni tasshite iru wake da.
Berarti ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahan sudah berada di puncaknya.

5. Penekanan dalam Percakapan

Pola Kalimat

KK/KS/KB(B.Biasa) わけだ*1 / というわけだ*2。
KK/KS/KB(B.Biasa) wake da*1 / toiu wake da*2.
{Makanya / Ternyata / Kan / dll} KK/KS/KB.

*1 KS-na = +な, KB = +な / +の
*2 KS-na = - / +だ, KB = +だ / b.kamus

Penjelasan

Pola kalimat ini digunakan untuk menekankan pernyataan pembicara sebagai fakta yang berdasar dan logis. Selain itu, pola kalimat ini terkadang digunakan seperti kata bantu akhir untuk mencari pengertian tentang pendapatnya kepada lawan bicara tanpa dasar yang logis. Biasanya, pola ini digunakan dalam percakapan saja.

Contoh kalimat

わたし教師きょうしを30ねんやってきたわけで現場げんば人間にんげんとしていたいこともあるわけです
Watashi mo kyoshi o sanjuu-nen yatte kita wake de, genba no ningen toshite iitai koto mo aru wake desu.
Saya kan sudah bekerja sebagai guru selama 30 tahun, makanya ada hal yang ingin juga saya sampaikan sebagai orang lapangan.

いままでボランティアでやってきたわけですが、これからは有料ゆうりょうにするつもりです。
Ima made borantia de yatte kita wake desu ga, korekara wa yuuryoo ni suru tsumori desu.
Sampai saat ini saya sudah melakukan dengan sukarela kan, tetapi mulai sekarang saya bermaksud mengenakan biaya.

学校がっこうったらだれもいないわけ。それで、友達ともだち電話でんわしたら、だれもないわけ。なにっておもったら、そこでめたってわけ
Gakkoo ni ittara dare mo inai wake. Sorede, tomodachi ni denwa shitara, dare mo denai wake. Nani tte omottara, sokode me ga sameta wake.
Saat ke sekolah, ternyata tidak ada siapa pun. Terus, ketika telepon teman, ternyata tidak ada satu pun yang mengangkat. Saat berpikir ada apa, nah, di situlah saya terbangun.