Bentuk Masu sebagai Penghubung Kalimat dalam Bahasa Jepang

JLPT N3, KK.Bentuk Masu, PerbedaanPenghubung, Tata Bahasa, Perbedaan

Kalian masih ingat “Bentuk TE” yang dipakai untuk menggabungkan dua kalimat menjadi satu kalimat? Pada dasarnya, fungsi bentuk Te adalah untuk menyambungkan kalimat dengan kalimat yang lain. Namun, sebenarnya masih ada bentuk lain yang bisa menyambungkan dua kalimat, yaitu “Bentuk Masu”! Nah, kali ini kita akan mempelajari bentuk Masu sebagai penghubung kalimat.

Percakapan

Bahasa Jepang

ねー、仕事おわったら、ご飯食べてカラオケ行こうよ。

ごめーん。残業ざんぎょう

えー。できる人って、よく遊びよく働くっていうじゃん。もっと遊ばないと。

うるさい。平社員ひらしゃいんに言われたくありません。

Cuy, selesai kerja, makan bareng terus karaokean yuk.

Maaf. Lembur nih.

Eh… Orang serba bisa itu harusnya sering bermain dan sering bekerja bukan? Lu harusnya lebih sering main.

Berisik, ah! Gua gak mau dibilang gitu sama pegawai biasa.

Pola Kalimat

KK(Bentuk Masu) + Kalimat Pokok。
KS-i(i →ku), + Kalimat Pokok.
KK/KS-i, {dan / lalu} Kalimat Pokok.

Penjelasan

Pola kalimat ini digunakan untuk menyambungkan sebuah kalimat dengan kalimat berikutnya. Penggunaan penghubung bentuk Masu sama seperti penghubung bentuk Te. Namun, bentuk Masu cenderung digunakan dalam penulisan atau kepada umum sehingga bernuansa lebih formal daripada penghubung bentuk Te.

Contoh

Bentuk Te

KFCにって、フライドチキンをべた。
KFC ni itte, furaido chikin o tabeta.
Pergi ke KFC, dan makan ayam goreng.
*lebih ke percakapan.

Bentuk Masu

KFCに、フライドチキンをべた。
KFC ni iki, furaido chikin o tabeta.
Pergi ke KFC, dan makan ayam goreng.
*lebih ke penulisan dan formal.

Contoh kalimat

Kata Kerja

うちのは、よく、よくる。
Uchi no ko wa yoku tabe, yoku neru.
Anakku sering makan dan sering tidur.

できるひとは、よくはたら、よくあそぶ。
Dekiru hito wa, yoku hataraki, yoku asobu.
Orang yang serba bisa sering bekerja dan sering bermain.

彼女かのじょうたうたわたしがギターをく。
Kanojo ga uta o utai, watashi ga gitaa o hiku.
Dia yang menyanyikan lagu dan saya yang memainkan gitar.

すぐにしゃもど資料しりょうつくりなおします。
Sugu ni sha ni modori, shiryoo o tsukuri naoshi-masu.
Saya segera kembali ke kantor, lalu membuat ulang dokumennya.

しお胡椒こしょうあじ調ととのえてください。
Shio to koshoo o ire, aji o totonoete kudasai.
Sesuaikan rasanya dengan memasukkan garam dan lada.

社員しゃいん総会そうかい社長しゃちょう挨拶あいさつはじまり会長かいちょう挨拶あいさつわった。
Shain-sookai wa shachoo no aisatsu de hajimari, kaichoo no aisatsu de owatta.
Rapat umum karyawan diawali dengan sambutan dari direktur dan diakhiri dengan sambutan dari presiden.

Kata Sifat-i

世界せかいひろおおきい。
Sekai wa hiro-ku, ooki-i.
Dunia itu luas dan besar.

人生じんせいとはつらながいものだ。
Jinsee towa tsura-ku nagai mono da.
Kehidupan adalah sesuatu yang berat dan panjang.

この山道やまみちは、さかきつくけわしい。
Kono yama-michi wa saka ga kitsu-ku, kewashi-i.
Jalan setapak ini lerengnya menyusahkan, dan terjal.

近所きんじょのラーメン値段ねだんたか、しかもまずい。
Kinjo no raamen-ya wa nedan ga taka-ku, shikamo mazui.
Restoran ramen di dekat rumah saya, harganya mahal, lagi pula tidak enak.

このクラスは、男性だんせいのほうがおお女性じょせいのほうがすくない。
Kono kurasu wa dansee no hoo ga oo-ku, josee no hoo ga sukuna-i.
Kelas ini, prianya lebih banyak, sedangkan perempuannya lebih sedikit.

Bentuk Negatif

Gunakanlah penghubung bentuk ず/ずに untuk kata kerja negatif, sedangkan untuk kata sifat-i negatif, akhiran i dari nai diubah menjadi ku.

Kata Kerja

Bentuk Negatif dari Penghubung Te

学校がっこうかないでいえでゲームをしていた。
Gakkoo ni ika nai de, ie de geemu o shite ita.
Tidak pergi ke sekolah, dan bermain game di rumah.

Bentuk Negatif dari dari Penghubung Masu = Zu atau Zu ni

学校がっこうかずにいえでゲームをしていた。
Gakkoo ni ikazu ni, ie de geemu o shite ita.
Tidak pergi ke sekolah, dan bermain game di rumah.

Kata Sifat-i

Bentuk Negatif dari dari Penghubung Te

値段ねだんもそれほどたかくなくて、おすすめです。
Nedan mo sorehodo takaku-nakute, osusume desu.
Harganya juga tidak terlalu mahal dan rekomendasi saya.

Bentuk Negatif dari dari Penghubung Masu = akhiran i diubah menjadi ku

値段ねだんもそれほどたかくなく、おすすめです。
Nedan mo sorehodo takaku-naku, osusume desu.
Harganya juga tidak terlalu mahal, dan rekomendasi saya.
Harganya juga tidak terlalu mahal, dan saya rekomendasikan.

Perbedaan antara Penghubung Bentuk Masu dan Bentuk Te

Seperti yang telah dijelaskan di atas, penghubung bentuk Masu lebih ke penulisan dan formal daripada bentuk Te. Selain itu, terdapat juga beberapa perbedaan antara penghubung bentuk Masu dan Te seperti di bawah.

1. Situasi Berurutan

Penghubung Masu lebih bernuansa terputus antara dua kalimat jika dibandingkan dengan penghubung Te. Selain itu, jika tiga kalimat digabungkan menjadi satu kalimat, biasanya, bentuk Te dan Masu dua-duanya digunakan dalam kalimat majemuk tersebut.

出社しゅっしゃし、資料しりょうつくって、クライアントを訪問ほうもんした。
Shussha shi, shiryoo o tsukutte, kuraianto o hoomon shita.
Pergi ke kantor, lalu membuat dokumen dan mengunjungi klien.

出社しゅっしゃして、資料しりょうつく、クライアントを訪問ほうもんした。
Shussha shite, shiryoo o tsukuri, kuraianto o hoomon shita.
Pergi ke kantor, membuat dokumen, lalu mengunjungi klien.

2. Situasi yang Disertai

Penghubung Masu tidak tepat digunakan untuk menunjukkan situasi yang disertai dengan aksi atau kejadian yang lain.

{✓って / ×ち}、はなす。
{✓tatte / ×tachi}, hanasu.
berbicara dengan berdiri.

{✓すわって / ×すわり}、はなしをく。
{✓suwatte / ×suwari}, hanashi o kiku.
Mendengarkan pembicaraan dengan duduk.

メガネを {✓かけて / ×かけ}、テレビをる。
Megane o {✓kakete / ×kake}, terebi o miru.
Melihat TV dengan memakai kacamata.

3. Sebab dan Akibat

Penghubung Te lebih tepat digunakan daripada bentuk Masu untuk menunjukkan sebab dan akibat.

かれと{✓えて / ?え}、よかったです。
Kare to {✓aete / ×ae}, yokatta desu.
Saya senang karena bertemu dia.

おなかが {✓いたくて/ ?いたく}、会社かいしゃやすみました。
Onaka ga {?itakute / ×itaku}, kaisha o yasumi-mashita.
Saya tidak masuk kerja karena sakit perut.

Penjelasan bentuk Te sebagai penghubung dapat Anda baca di bawah. 🙂