Nihon jin bisa bahasa minang??kok bisa?? (Karya Lomba Menulis 2020)
The Power Of Jomblo
Hai para jomblo di seluruh jagat raya, terkhusus buat kamu jomblo yang suka banget sama hal-hal yang berbau Jepang. Pastinya kalian pernahkan bermimpi punya pacar orang Jepang? Wkwk sama aku juga 🙂 nah kali ini aku mau cerita sedikit pengalamanku dalam berjuang untuk mewujudkan mimpiku yaitu mempunyai pacar nihon jin. Jadi ceritanya aku ini sudah 23 tahun menjalani kehidupan sebagai jomblowati, yap bisa dibilang jomblo since embrio. Karena lelah ini mulai menghantuiku jadi aku bertekad untuk punya pacar dan pacar bukan sembarang pacar tapi pacar yang berasal dari Jepang.. waduh udah jomblo gak tau diri pula ya wkwk.. setelah itu aku memulai aksiku dengan mengikuti cowok-cowok jepang yang ada di Instagram. Tapi kok rasanya mereka gak merespon ya..hmm.. singkat cerita aku nemu satu aplikasi untuk belajar bahasa asing dan bisa langsung chatting dengan native nya nama aplikasinya Hello Talk.. nah disitu aku filter deh khusus nihon jin. Dan ternyata di app itu orang jepang nya ramah-ramah.. "waah peluangku untuk punya pacar orang jepang udah mulai terbuka nih" pikirku.. dari aplikasi itu akhirnya aku punya beberapa teman cowok orang jepang. Setelah beberapa kali chattingan kami pun saling follow di instagram. Senang rasanya bisa berteman dengan orang Jepang, ya walaupun hanya di media sosial. Selain niat awalku untuk bisa punya cowok orang Jepang akupun bisa sambil belajar bahasa Jepang, karena dari SMP aku memang suka dengan bahasanya dan mulai belajar secara otodidak.
Perbedaan Bukan Masalah
Hampir setiap hari aku dan teman-teman jepang ku chattingan. Ya walaupun lumayan sulit komunikasi karna beda bahasa, kadang kami saling mengirim pesan menggunakan bahasa Inggris agar setidaknya sama-sama paham apa yang dibicarakan. Namun hal itu tidak menghalangi kami untuk terus berkomunikasi. Tapi beberapa teman orang jepang ku ada juga loh yang udah lumayan lancar bahasa Indonesianya. Namanya Yoshi, dia mahasiswa dari Universitas waseda. Yoshi san bisa bahasa Indonesia karna dia ini pernah pertukaran pelajar di Universitas Indonesia.
Bertukar Bahasa dan Budaya
Yoshi san ini orangnya asli deh baik banget. Dia mau mengajarkan aku bahasa Jepang dan mau membantuku mengerjakan PR bahasa Jepang ku. Btw aku pernah ikut les bahasa jepang dan waktu itu dikasih PR. Selain saling mengajarkan bahasa masing-masing kami juga saling bertukar tentang budaya dan seni. Aku yang punya darah minang berbagi pengetahuan mengenai seni yang berasal dari tanah minang. Dan dari pembahasan kami, aku baru tahu kalau di Jepang ada seni tari yang hampir sama dengan minang. Tepatnya di kota kelahiran Yoshi san, di sana juga ada tari piring..
Minang Lovers
Setelah mengetahui adanya kesamaan antara budaya minang dengan Jepang akupun semakin antusias bercerita tentang tanah minang. Begitupun yoshi san, ia merasa excited dan di tengah perbincangan tiba-tiba yoshi san mengirim pesan dengan berbahasa minang. Sontak akupun kaget karna baru kali ini aku chatting dengan orang Jepang yang mengerti bahasa minang.
Kalau orang Jepang yang bisa bahasa Indonesia mungkin sudah banyak tapi ini bukan hanya bahasa Indonesia melainkan juga bahasa daerah dari Indonesia.. waaw menurutku ini benar-benar sugoi. Akupun memberitahu kepadanya bahwa aku terkesan dengan kemampuannya. Ia pun menceritakan kecintaannya terhadap budaya minang. Ia mengaggap bahasa minang bahasa yang enak di dengar. Lalu aku bertanya kok bisa ngerti bahasa minang sih?? Dia lalu mengatakan bahwa teman kampusnya ada yang berasal dari kota Padang Indonesia dan dari situlah ia sedikit banyak tahu tentang suku minang. Ia pun memintaku untuk terus mengajarkannya bahasa minang.
Yah begitulah cerita singkat mengenai teman orang Jepangku yang menyukai bahasa minang. Oh iya kalian pasti bertanya-tanya, jadi intinya aku akhirnya punya pacar orang Jepang atau tidak.. daaaan the answer is… Tidak, karna sampai sekarang kami hanya friendzone😓 buat kalian yang nasib nya sama denganku terjebak di yang namanya friendzone yang sabar ya ini ujian 🙂 .
Penulis: Melati