TEMAN BARU SAYA DARI JEPANG

lomba_2018Cinta & Gaul dengan Orang Jepang, Lomba Menulis, ★kelas kita (クラスでの活動)

Hai,Perkenalkan nama saya MAHDI saya tinggal di kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat dan saya baru belajar Bahasa jepang sekitar satu tahun.Saya belajar Bahasa jepang dari teman dan lewat internet saya juga biasa mengambil referensi dari serial Anime atau film-film jepang lainnya.

Pertemuan Saya Dengan Pokkurin Dan Takeru

Cerita ini dimulai ketika teman saya kedatangan tamu dari jepang untuk melakukan riset dan penelitian tentang perkebunan coklat di tempat saya tinggal,Teman saya mengajak untuk berkenalan dengan tamunya itu,walaupun saya masih belum fasih tapi saya berusaha untuk tidak gugup.Saya diperkenalkan dengan Takeru-san dan Chiharu-san atau akrab dipanggil pokkurin.Takeru dan pokkurin adalah mahasiswa dan mahasiswi yang datang dari Tokyo untuk melakukan riset dan penelitian tentang perkebunan coklat seperti yang sudah saya katakan tadi.Percekapan dimulai dari perkenalan diri seperti biasa,lalu saya menanyakan tujuannya datang berkunjung dan dari mana asal mereka,Takeru-sa berasal dari Tokyo dan Pokkurin berasal dari Chiba.Hal paling memalukan yang saya alami dari pertemuan pertemanan ini adalah ketika sayaditanya kenapa saya punya semangat untuk belajar Bahasa Jepang,dan saya secara spontan menjawab karena saya suka anime,rasa malu saya dikarenakan saya pernah membaca artikel bahwa menjadi OTAKU bukanlah hal yang baik dijepang,namun Takeru-san dan Pokkurin bilang itu hal yang wajar.Semakin berjalannya waktu aku mulai terbiasa dan pertemuan pertama kami diakhiri dengan bermain UNO dengan hasil akhir masing-masing dari kami hanya menang satu kali.

Mengenal Budaya dan Rasa Penasaran Pokkurin

Dikarenakan saya yang tidak terlalu fasih berbahasa jepang dan saya masihlah seorang pemuda yang mencoba meraih mimpinya untuk kuliah dijepang saya tidak bisa menemani Takeru-san dan Pokkurin untuk melakukan riset sebagai gantinya yang menemani mereka adalah teman saya dan seorang dari dinas kebudayaan.Hari terakhir mereka diindonesia saya dan teman saya membawa mereka kesebuah tempat kursus untuk memperkenalkan mereka budaya yang ada diPolewali mandar dan mereka juga memperkenalkan budaya jepang,Takeru-san dan Pokkurin juga memperkenalkan Yukata yang mereka bawa dari Jepang dan mereka menjelaskan tentang cara memakai yukata,aturan memakainya,hingga bagaimana cara melipat yukata.Dikesempatan ini juga saya megambil kesempatan untuk saling berbagi kontak line dan facebook.Jika berbicara tentang budaya Pokkurin adalah orang paling penasaran tentang budaya lokal didaerah saya dia bahkan menanyakan sampai kedetail seperti Bahasa daerah dan logat yang digunakan dan mereka juga sempat memperlihatkan logat dari chiba.Momen yang paling berkesan dan paling diingat dari momen ini adalah ketika Pokkurin penasaran tentang hijab,Tidak hanya menanyakan tentang hijab Pokkurin bahkan mencobanya.

Hal ini membuat Pokkurin menjadi pusat perhatian dan momen langka ini diabadikan oleh siswa siswi yang ada ditempat kursus dengan foto bersama dan selfie.Sorenya saya dan teman saya beserta teman teman dari tempat kursus mengajak Takeru-san dan Pokkurin ke Alun-alun untuk berjalan-jalan.Jarak antara tempat kursus dengan alun-alun tidaklah jauh jadi kami memilih untuk berjalan kaki sambal berjalan kaki saya berbincang dengan Takeru-san Soal film.Sampai dialun-alun Pokkurin melihat penjual takoyaki dan memutuskan untuk mencoba takoyaki dari Indonesia dan waktu sore kami habiskan dialun-alun.

Pertemuan Terakhir

Setelah maghrib saya dan teman saya mengantar Takeru-san dan Pokkurin kembali kerumah teman saya,Setelah sampai disana ketika saya sudah mau pulang saya ditahan oleh ibu teman saya untuk tetap tinggal dan ikut acara perpisahan.Acara perpisahan ini dirayakan dengan makan bersama dan momen ini kembali hal yang tidak biasa yang dilakukan Pokkurin yaitu mencoba makan menggunakan tangan setelah melihat paman teman saya makan menggunakan momen cukup terlihat lucu karena Pokkurin sempat bingun bagaimana cara makan menggunakan tangan dan akhirnya dia menyerah disuapan terakhir.Acara selesai dan momen memalukan kembali kualami ketika sudah mau pulang saya sudah mengucapkan selamat tinggal kepada Takeru-san dan Pokkurin dan saya mulai berbalik badan saya malah menabrak daun pintu.Walaupun mendapan momen memalukan diawal pertama kami bertemu dan saat terakhir setidaknya saya senang bisa bertemu dengan mereka berdua karena itu membuat saya semakin bersemangat belajar Berbahasa Jepang walaupun sering dianggap bahwa belajar Bahasa Jepang tidak ada gunanya dilingkungan saya.

Begitulah Cerita tentang pengalaman saya mendapatkan teman dari Jepang walaupun terpisah sejauh 4.819 Km tapi kami sering berhubungan lewat sosial media.

Ini adalah tangkapan gambar ketika Pokkurin mengirim kan foto mekarnya bunga sakura bulan maret lalu.

Penulis: MAHDI