LOVE THESE MOMENT (karya lomba menulis 2023)

finalis_lomba_2023, lomba_2023Cinta & Gaul dengan Orang Jepang, Lomba Menulis

Hal yang paling menyenangkan saat di bangku SMA adalah bersenang-senang. Yah, bersenang-senang tetapi tetap sambil belajar dong! Sejak dulu aku sangat tertarik dengan Jepang, ingin sekali rasanya pergi ke Jepang dan bertemu dengan orang Jepang secara langsung bertukar pengalaman dan budaya. Tidak kusangka sebelum aku benar-benar memiliki modal untuk berangkat ke Jepang aku bisa lebih dulu mengenal seluk-beluk Jepang di SMA bersama Nihogogo Partner asli orang Jepang datang ke sekolah ku untuk belajar dan berbagi kesenangan bersama aku dan teman-teman semua.

1. Upacara Bendera Bersama Orang Jepang

Seperti biasa pada Senin Pagi selalu ada upacara bendera. Upacara bendera seringkali dianggap hal yang biasa bagi para siswa. Nah kali ini ada hal yang luar biasa pada upacara di sekolah kami. Upacara kali ini menjadi sangat spesial karena ada orang Jepang yang ikut serta, bukan lagi sebagai peserta melainkan pembina upacara. Nah loh, spesial banget kan? Suasana Gedung GOR sekolah kami sangat berbeda hari itu, para murid, guru, juga staff semua antusias dan bersemangat. Perasaan gugup, gembira, tidak sabar, semua campur aduk menjadi satu. Biasanya banyak dari peserta upacara merasa lelah dan capek di tengah pelaksanaanya, tapi beda di Senin ini, tidak ada yang sakit juga tidak ada yang capek. Semua menunggu perkenalan dari Yume Sensei, Nihogo Partner yang hadir di SMA kami sebagai pembina tambahan di upacara.

Hari pertama kehadirannya sangat disambut baik dan hangat oleh para warga sekolah. Saat Sensei berdiri di podium dan hendak memperkenalkan diri dan menyampaikan sepatah kata, semua bersorak ceria dan tepuk tangan secara meriah. Baru satu kata yang diucapkan seluruh isi gor histeris, sampai-sampai mungkin Ia menjadi sangat heran dan terkejut. Sehingga apa yang dikatakanpun tidak terdengar secara jelas meski telah menggunakan pengeras suara. Setiap satu kata yang diucapkan selalu diiringi dengan tepukan. “Wow luar biasa!”. Meskipun Sensei itu menyampaikannya dalam Bahasa Jepang tetap saja kami semua memperhatikan dan mencoba memahami apa yang dikatakan. Padahal biasanya jika pembina tersebut adalah guru lain, kebanyakan dari mereka tidak menghiraukan, Hehe, kalau ini jangan ditiru.

“Terima kasih!” menjadi kata penutup yang diucapkannya di akhir penyampaian menambah keras sorak semuanya.

Sensei menjadi sangat terkenal di lingkungan sekolah kami, semuanya ingin berfoto dan mengobrol dengannya, yah meskipun belum lancar dalam bahasa Jepang. Ke manapun dan kapanpun ada NP Sensei selalu diajak foto. Kedengarannya sangat norak, padahal Ia akan menjadi partner Sensei selama enam bulan. Kita semua masih bisa bertemu dan mengambil foto selama waktu itu.

2. Belajar Melipat origami

Siapa yang tidak mengetahui origami? Semua orang pasti tahu, tetapi belum tentu semua bisa melipat kertas origami ini menjadi berbagai bentuk yang lucu dan bagus. Melipat
origami merupakan sebuah seni melipat khas dari Jepang. Orang-orang Jepang sangat pandai melipat origami ke dalam bermacam-macam bentuk dari hewan, tumbuhan, bunga, hingga benda lain seperti baju, dan masih banyak lagi bentuk yang bisa dibuat dengan origami. Biasanya kita hanya belajar melipat origami saat duduk di bangku Taman Kanak-Kanak saja, setelah jenjang selanjutnya tidak ada yang namanya pelajaran melipat origami. Karena memang itu bukan pelajaran wajib untuk dipelajari di Indonesia, he he. Di Jepang origami dijadikan sebagai alat pembelajaran bagi siswa. Dengan melipat kertas banyak hal yang dapat dipelajari bukan sekedar melipat juga dapat melatih keterampilan motoric dan kemandirian. Oleh karena itu, senang sekali orang Jepang alias NP Sensei ada untuk mengajar bersama guru Bahasa Jepang kami di sekolah melipat origami bersama. Yume Sensei memberikan penjelasan singkat tentang origami dan bagaimana cara melipat origami. Salah satu bentuk origami yang kami buat adalah bunga tulip. Proses melipatnya tidak susah karena bentuk ini termasuk bentuk yang mudah dibuat. Tetapi kami semua merasa sedikit kesulitan sehingga membuat Yume Sensei kewalahan dan kertas yang kita lipat sampai kusut. Akhirnya Sensei harus mengajar kepada kami satu per satu. Setelah origami selesai dibuat masing-masing dari kami menuliskan nama dalam huruf Jepang dan memperkenalkan diri di depan kelas. Sangat menyenangkan sekali melipat origami bersama Yume Sensei, mari kita buat lagi dengan bentuk lain. ^^

3. Kejutan Untuk Sensei

Ini salah satu hal yang menyenangkan dan spesial, memberikan kejutan. Yaps, hari itu di bulan November bertepatan dengan hari ulang tahun Yume Sensei, NP Sensei kami. Yume Sensei sangat baik, cantik, dan juga lucu. Kami senang sekali di hari itu. Karena tepat di hari itu ada jadwal Bahasa Jepang di kelas dan kami berkesempatan untuk memberikan kejutan perayaan ulang tahun NP Sensei tercinta. Baru beberapa waktu Yume Sensei mengajar kami, sudah sangat memberikan kesan baik dan nyaman.

Di pagi hari kami mulai berbagi tugas untuk menyiapkan segalanya. Ada yang menghias bando dari bunga plastik, membeli lilin ulang tahun, dan yang tidak kelewatan semangka sebagai ganti kue. Ha kok semangka..? Ya, Karena Ia sangat menyukai semangka, jadi kami pikir memberikan semangka sebagai hadiah sekaligus kue ulang tahun akan menjadi
hal yang sangat disuakainya. Detik-detik Sensei masuk, kami berlarian gugup dan segera mematikan lampu seolah tidak ada murid di kelas.

“Shhht”

Semua diam berdiri di dekat pintu dengan kondisi gelap dan hanya ada cahaya dari lampu senter ponsel.

“1, 2, 3” mereka masuk, dengan cepat salah satu temanku memakaikan bando di atas kepala Sensei dan…

"Selamat uuulang tahun…"

Kami bernyanyi bersama-sama sambil mengayunkan sorot cahaya senter. Tidak disangka Sensei benar-benar terkejut bahkan terlihat sampai terharu meneteskan air mata bahagia, sambil merekam momen tersebut.

"Otanjoubi omedetou, Sensei" ucap kami kompak.

Sensei meniup lilin dan membagikan potongan semangka kepada kami semua dan kami makan bersama-sama.

4. Pertama Kali Memakai Yukata

Ada banyak momen seru saat belajar bersama NP Sensei, salah satunya memakai Yukata. Selama ini yang kami tahu hanya kimono, tapi ternyata ada juga yukata yang menjadi salah satu pakaian tradisional khas Jepang. Sensei membawakan banyak yukata dan memberikan kesempatan kami satu persatu untuk memahami yukata dan mencoba memakai sendiri secara langsung. Awalnya susah karena ada berbagai elemen-elemen dan step yang harus diikuti. Bentuk koshimono tali untuk diikatkan ke pinggang cukup tebal, lebar, dan panjang. Penhikatannya pun juga harus kencang sehingga sedikit membuat sesak. Tapi itu benar-benar sangat seru setelah aku memakai, terlihat sangat cantik dan aku ingin memakai selalu dan membawanya pulang. Yukata benar-benar sangat cantik dan menawan bisa dipakai siapapun.

5. Memasak Kari Jepang dengan Rasa Rahasia

Sebelumnya aku belum pernah makan makanan Jepang, apalagi memasaknya. Ada banyak ragam jenis masakan Jepang. Jepang juga memiliki rasa special pada masakannya yang disebut KakushiAji. Itu disebut rasa rahasia. Sejak adanya Yume Sensei menjadi pendamping pengajaran Bahasa Jepang di sekolah kami, selalu ada kegiatan mengenal Jepang lebih banyak dan mempraktikan secara nyata. Biasanya suasana di kelas hanya berforkus pada materi-materi dari buku dan sebatas membanyangkannya saja. Sehingga dengan praktek memasak makanan Jepang secara langsung di kelas memberikan pandangan baru mengenai bagaimana cara orang Jepang memasak dan penggunaan bahan juga bumbunya apa saja. Masakan yang dibuat di praktek kali ini yaitu Kari khas Jepang. Bahan-bahan yang dibutuhkan sangatlah mudah untuk didapatkan di Indonesia begitu juga caranya.

Aku dan teman-teman telah membawa nasi sendiri dari rumah dan Yume Sensei juga ternyata telah menyiapkan bumbu kari khas dari Jepang dan resep mudah untuk kami belajar membuatnya. Dimulai dari memotong bawang bombay yang sangat perih dan membuat menangis, memotong sayuran kentang, wortel sampai kari sudah hampir siap. Yang tidak boleh dilewatkan kata Yume Sensei adalah bumbu rahasia pada kari. “Coklat atau Kopi”. Aneh bumbu rahasianya itu? Waktu itu kami semua sangat khawatir apakah dengan memasukkan salah satunya ke dalam kari yang hampir siap tidak akan membuat hasilnya berantakan. Itu terdengar tidak masuk akal kedua bahan itu dapat membuat rasa kari menjadi enak. Aku sangat ingat saat itu, kami semua tidak ingin mencampurkan salah satunya pada masakan ini sedangkan Yume Sensei terlihat santai memberikannya untuk masakan ini. Akhirnya kami memutuskan untuk menambahkan coklat pada kari bukan kopi, karena masih merasa terbayang-bayang rasa yang aneh setelah ditambahkan.

Dan ternyata hasilnya di luar ekspektasi, benar-benar sangat enak. Kami semua menikmati makanannya bahkan ingin tambah lagi dan lagi. Kari khas Jepang terlihat sangat sederhana, tetapi bagiku itu sangat mewah.

6. Terima Kasih Sensei

Tidak terasa enam bulan telah berlalu dan tiba saatnya bagi Yume Sensei untuk kembali ke negara asalnya. Tugasnya sudah selesai kini saatnya berpamitan dengan sekolah dan dengan Indonesia. Bersama Nihogo Partner membuat semua warga sekolah sangat bahagia. Banyak hal yang telah dipelajari, kalau diceritakan satu per satu akan menjadi sangat panjang. Enam bulan memang singkat tapi pengalaman dan ilmu yang kami terima akan melekat selamanya. Belajar Bahasa Jepang itu sangat asik, kami semua menjadi tahu banyak mengenai Jepang bukan hanya sebatas bahasanya saja. Meskipun memang belum pernah ke Jepang tapi suasana dan pengajaran yang didaptkan dari Yume Sensei serasa membawa ke Jepang.

Sayang sekali tiba saatnya perpisahan. Perspisahan kali ini tanpa ada perayaan, dikarenakan pandemi. Yah saat NP Sensei akan kembali ke negara asalnya, aku masih mengingatnya itu di hari Senin saat pandemi COVID-19 melanda. Hal tersebut memaksa kami untuk karantina dan sekolah secara daring. Aku sangat sedih tidak bisa menyapa Sensei kembali ke Jepang dan memberi hadiah perpisahan pada Sensei. Padahal kami telah berencana memberikan sesuatu sebagai kenangan yang dapat mengingatkannya kepada kami. Tetapi waktu dan keadaan membatasi. Bahkan setelah kami melihat video kiriman Yume Sensei yang meninggalkan sekolah seakan Ia tidak mau berpisah secepat ini begitu juga dengan kami semua. Ada banyak kenangan dan pengalaman yang didapat bersama. Tidak masalah saat ini berpisah tapi nanti kita semua akan bertemu dan bersenang-senang kembali.

"Terima kasih Sensei kami akan belajar bahasa Jepang dengan sungguh-sungguh. Tunggu di lain kesempatan kami akan datang ke Jepang menemui Sensei dan bersenang-senang bersama".

Penulis: Roudlotul Auwalina