KK sesaat / berlanjut (Bentuk Te) + i-masu 「います」
1. KK sesaat (Bentuk te) + i-masu
Pola Kalimat
KK sesaat (Bentuk Te) います
KK sesaat (Bentuk Te) i-masu
Keadaan (tetap) akibat aksi KK sesaat (perubahan)
Penjelasan
Pola kalimat ini digunakan untuk menunjukkan keadaan subjek sebagai akibat dari suatu aksi, gerakan, atau perubahan yang telah terjadi sebelumnya. Keadaan sebagai akibat tersebut tetap berlangsung sampai saat ini/itu setelah aksi, gerakan, atau perubahan tersebut terjadi.
Dalam pola kalimat ini, pembicara menunjukkan “keadaan” sebagai akibat dari perubahan, tetapi tidak menunjukkan “gerakan” yang sedang berlangsung.
Pada dasarnya, jenis kata kerja yang digunakan dalam pola ini adalah kata kerja sesaat (aksi/gerakan yang terjadi dalam sesaat) seperti つく(pasang), 割れる (pecah), 開く (terbuka), 死ぬ (meninggal), dsb, atau kata kerja perubahan seperti 変わる (berubah), 太る (menggemuk), dsb.
Setiap situasi dalam penggunaan pola kalimat ini akan dijelaskan dengan contoh kalimat secara detail dan konkret berikut di bawah. 🙂
Contoh Kalimat
電気がついています。
Denki ga tsuite i-masu.
Lampu listrik menyala.
Situasi: Lampu listriknya telah menyala pada suatu masa lampau. Setelah itu, lampunya tetap “berstatus menyala” sampai saat ini.
*tsuku (aksi perubahan) → tsuite iru (keadaan akibat aksi perubahan)
ガラスが割れています。
Garasu ga warete i-masu.
kacanya pecah.
Situasi: Kacanya telah pecah pada suatu masa lampau. Setelah itu, kacanya tetap “berstatus pecah” sampai saat ini.
*wareru (aksi perubahan) → warete iru (keadaan akibat aksi perubahan)
リンゴが床に落ちています。
Ringo ga yuka ni ochite i-masu.
Apelnya jatuh di lantai.
Situasi: Apelnya telah jatuh pada masa lampau. Setelah itu, apelnya tetap “berstatus jatuh” sampai saat ini.
*ochiru (aksi perubahan) → ochite iru (keadaan akibat aksi perubahan)
ドアが開いています。
Doa ga aite i-masu.
Pintu terbuka.
Situasi: Pintunya telah terbuka pada suatu masa lampau. Setelah itu, pintunya tetap “berstatus terbuka” sampai saat ini.
*aku (aksi perubahan) → aite-iru (keadaan akibat aksi perubahan)
山田さんがいすに座っています。
Yamada-san ga isu ni suwatte i-masu.
Yamada duduk di kursi.
Situasi: Yamada telah melakukan aksi "duduk di kursi (pergerakan pantat ke kursi)" pada suatu masa lampau. Setelah itu, Yamada tetap “berstatus duduk” sampai saat ini)
*suwaru (aksi perubahan) → suwatte iru (keadaan akibat aksi perubahan)
彼女は結婚しています。
Kanojo wa kekkon shite i-masu.
Dia(♀) sudah menikah.
Situasi: Dia telah mengadakan pernikahan secara resmi pada suatu masa lampau. Setelah itu, dia tetap “berstatus menikah” sampai saat ini.
*kekkon suru (aksi perubahan) → kekkon shite iru (keadaan akibat aksi perubahan)
2. KK berlanjut [Keezoku-dooshi] (Bentuk te) i-masu
Pola Kalimat
KK berlanjut (Bentuk Te) います
KK berlanjut (Bentuk Te) i-masu
Sedang melakukan KK
Struktur kalimat
Penjelasan
Pola kalimat ini digunakan untuk menunjukkan suatu aksi yang sedang berlangsung. Pada dasarnya, jenis kata kerja yang digunakan dalam pola ini adalah “kata kerja berlanjut (pergerakan)”. Penjelasan yg lebih detail → Klik
Contoh Kalimat
部屋を掃除しています。
Heya o sooji shite i-masu.
Sedang membersihkan kamar.
ラーメンを食べています。
Ramen o tabete i-masu.
Sedang makan ramen.
私はここで友達を待っています。
Watashi wa koko de tomodachi o matte i-masu.
Saya sedang menunggu teman di sini.
★Poin Penting
★KK sesaat (perubahan) → digunakan untuk menunjukkan keadaan subjek akibat dari aksi.
★KK berlanjut → digunakan untuk menunjukkan aksi yang sedang berlangsung.
Contoh
ガラスが割れています。
Garasu ga warete i-masu.
kacanya pecah. (kacanya telah pecah pada suatu masa lampau. Setelah itu, kacanya tetap “berstatus pecah” sampai saat ini)
*wareru (KK Sesaat: aksi perubahan) → warete iru (keadaan akibat aksi perubahan)
ガラスを割っています。
Garasu o watte i-masu.
Sedang memecahkan kaca. (pelaku sedang melakukan aksi “memecahkan kaca”)
*waru (KK berlanjut: aksi pergerakan) → watte iru (sedang melakukan aksi)
denki: lampu listrik
tsuite: → tsuku(menyala)
garasu: kaca
warete: → wareru(pecah)
ringo: apel
yuka: lantai
ochite: → ochiru(jatuh)
doa: pintu
aite: → aku(terbuka)
kekkon shite: → kekkon suru(menikah)
matte: matsu(menunggu)