PENGALAMAN DENGAN ORANG JEPANG (Karya Lomba Menulis 2020)

lomba_2020Lomba Menulis

Cevest

Saya pergi ke Jepang melalui IMM Japan. Sebelum pergi ke Jepang, saya mendapat pendidikan di Cevest di kota Bekasi. Saya adalah angkatan 29 dari Medan. Kami berjumlah 60 orang. Kami belajar bahasa dan budaya Jepang di Cevest. Gurunya orang Jepang berjumlah 4 orang. Nama nama gurunya adalah Suzuki sensei, Suda sensei, Kaneda sensei dan Ohara sensei. Kami rata rata tidak tahu tentang Jepang dan budaya Jepang. Kami diajari cara mengucapkan salam kepada orang Jepang dalam bahasa Jepang. Salamnya yaitu : Ohayo gozaimasu, Konnichiwa dan Konbanwa. Dalam mengucapkan salam kami harus menundukkan badan hingga 90 derajat, setiap bertemu guru orang Jepang walaupun posisinya berjauhan. Apabila kami tidak membungkukkan badan, saat memberi salam, kami di beri hukuman yaitu : Push Up sebanyak 10 kali. Ada hal yang lebih lagi, dihari pertama belajar bahasa Jepang, kami diberi PR yaitu : menulis kata kata bahasa Jepang dengan huruf Hiragana. Ada 25 kata dengan huruf Hiragana yang harus ditulis. Satu kata ditulis sebanyak 25 kali sehingga semuanya berjumlah 525 kata dan harus selesai besok. Kalau tidak selesai kami akan dipulangkan ke daerah kami. Akhirnya teman teman mengerjakan PR dari jam 20.00 WIB malan dan hampir semua teman dapat menyelesaikan PR hingga jam 02.00 WIB, bahkan ada yang sampai jam 03.00WIB pagi. Kami belajar di Cevest selama 3 bulan. Kemudian kami diberangkatkan ke Jepang, lucunya : kebiasaan kami dari Cevest terbawa ke Jepang, sehingga setiap ketemu orang Jepang, kami memberi salam dengan menundukkan badan 90 derajat. Akhirnya guru kami berkata ,"Cukup orang orang tertentu saja,menundukkan badan 90 derajat saat memberi salam".

Disiplin

Disiplin sangat penting dalam kehidupan sehari hari. Disiplin merupakan tonggak kemajuan. Orang Jepang dalam kehidupannya sehari hari selalu disiplin, baik disiplin waktu, membuang sampah, berjanji dan lain lain. Apabila bekerja di pabrik, mereka sudah datang setengah jam sebelum bekerja. Seorang operator mesin, maka 10 menit sebelum bekerja, sudah berada di mesin. Mereka mempunyai motto : " Shigotou toki, shigotou yaru, yasumi toki yasumi yaru". Yang berarti saat bekerja ya bekerja, saat istirahat ya istirahat. Begitu juga kalau mereka berjanji, karena janji itu adalah hutang.

Sampah

Di Jepang, masalah sampah cukup tertib. Ada sampah yang bisa di bakar dan tidak bisa dibakar( kaca, alat alat listrik dll). Tempat sampahnya masing masing, tidak seperti di Indonesia, semua sampah disatukan. Sehingga kebiasaan itu terbawa ke Jepang. Pernah terjadi saat sampah saya diletakkan di tempat sampah, sampah saya tidak diambil ambil oleh Dinas Kebersihan Jepang. Saya bingung,"Kenapa sampah saya nggak diangkat".Akhirnyapun saya mengerti masalah itu.

Sekian.

Penulis: Ridwan Jambak