PERJUANGAN UNTUK KE NEGARA SAKURA (karya lomba menulis 2021)

lomba_2021Lomba Menulis, Semangat Pejuang Bahasa Jepang, Tata Bahasa

Ini bukan kisah sukses, namun juga bukan kisah kegagalan. Hanya berharap bisa membantu memotivasi. Saya yakin banyak dari teman-teman yang punya mimpi untuk bisa ke negara impian. Ada yang sudah berhasil, ada juga yang sedang berjuang.

Masa Kecil saya dengan Jepang

Saya memiliki ketertarikan dengan Jepang dari saya kecil hingga saya dewasa. Ketertarikan ini berawal dari anime, manga, dan game-game Jepang. Rasa ketertarikan terhadap Jepang terus bertumbuh dan semakin kuat. Saya belajar bahasa Jepang secara formal saat SMA. Hobi saya sangat membantu saya saat belajar dasar-dasar bahasa Jepang. Saat ini pun, saya masih terus belajar Bahasa Jepang , tentunya saya juga belajar dari hobi-hobi saya. Dari menonton anime, mendengarkan lagu, bermain game, dari hobi-hobi ini saya memperluas kosa kata dan tata bahasa walaupun umumnya yang digunakan adalah bahasa kasual. Saya bukan orang yang kreatif atau produktif sekali. Jadi, setiap kali melakukan kegiatan yang sifatnya konsumtif seperti hobi-hobi saya ini, saya berpikir sebisa mungkin, buat hobi yang saya lakukan punya manfaat positif untuk diri sendiri.

Usaha untuk Ke Jepang

Tujuan utama saya hingga saat ini ingin bisa pergi ke Jepang untuk sekolah atau jalan-jalan. Namun, karena saat sudah dewasa dan bekerja, ada keinginan yang besar juga untuk bisa bekerja dan tinggal disana. Dari mencari beasiswa saat kuliah dengan perusahaan Jepang, bekerja di perusahaan Jepang, dan sampai detik ini berusaha untuk mencari kerja disana. Saya bukan lulusan bahasa, dan baru mempelajari bahasa jepang secara mendalam sekitar 2 tahun terakhir di sebuah kursus di Jakarta. Saya berusaha berbicara dalam Bahasa Jepang, walaupun belum lancar. Ada kalanya ingin menyerah karena tidak bisa lancar berbincang dalam bahasa Jepang.
Berkali-kali melamar, berulang kali pergi ke Job Fair untuk mencari kesempatan bekerja di Jepang, dan berulang kali di tolak oleh perusahaan yang saya lamar. Namun, dibalik pikiran ingin menyerah, ada juga semangat ingin tetap bisa ke Jepang apapun caranya. Saya berpikir, “kalau saya menyerah, maka inilah akhirnya. Saya tidak akan ada motivasi untuk pergi ke Jepang, keinginan belajar saya juga menyurut karena tidak ada tujuan lagi.”

Gagal Tapi...

Seperti yang saya ceritakan diatas, berulang kali saya gagal, terutama di tahap wawancara awal. Berulang kali pula saya tidak percaya diri apalagi tidak ada yang mengajari saya cara berkomunikasi saat wawancara dalam bahasa Jepang, tentunya ditambah keterbatasan dalam melakukan percakapan dalam bahasa Jepang. Tapi walaupun tegang dan selalu gagal, saya merasa itu tidak sia-sia.

Sejujurnya, bagi saya yang seorang introvert, kesempatan saya untuk berbicara bahasa Jepang di Indonesia sangat minim. Tidak ada lawan bicara untuk saya latihan. Jadi, setiap ada lowongan kerja dari Jepang yang dibuka, saya menantang diri saya sendiri saat melakukan wawancara. Hal ini memaksa saya untuk bisa berkomunikasi dalam bahasa Jepang.
Saya ingin sharing untuk teman-teman yang sedang berjuang juga untuk mimpinya baik itu ke Jepang atau apapun itu, untuk tidak pernah menyerah terhadap hal yang kita sukai. Mungkin sulit, mungkin juga akan gagal, dan mungkin juga kita beruntung dan mendapatkan kesempatan. Namun, kalau kita menyerah, maka kemungkinan untuk mendapatkan kesempatan kesana adalah nol. Maka dari itu, terus semangat dan jangan meyerah dalam menggapai mimpi.

チャンスってのは誰にでもくるから、一緒に頑張りましょう。 (Chance will come to everyone. That’s why let’s do the best together) 🙂

Penulis: Cindy Jovita