Perbedaan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Jepang

N4-5, PerbedaanKalimat Dasar, Tata Bahasa

PenjelasanLatihan

 

 

1. Susunan Kalimat

 

☆Bahasa Indonesia

 

Struktur

 Fixed: S + P + O + (K) 

 

Penjelasan

Pada dasarnya, susunan kalimat dalam bahasa Indonesia terdiri atas urutan Subjek + Predikat + Objek + (Keterangan). 

 

Contoh

Bahasa Indonesia (Fixed: S + P + O + K) perbedaan02-01-min

 

 

☆Bahasa Jepang

 

Struktur

 Fleksibel: (unsur1 + unsur2 + unsur3…) + P 

 

Penjelasan

Susunan kalimat dalam bahasa Jepang fleksibel (bebas), asal predikatnya diletakkan pada akhir kalimat.

 

Contoh

Bahasa Jepang (Fleksibel: unsur1 + unsur2 +… + P)perbedaan02-02-min

 ※ Meskipun urutannya berbeda-beda, kalimat 1 ~ 6 artinya sama, yaitu "Dewi makan bakso di warung".

 

 

2. Penentuan Unsur Kata Benda dalam Kalimat

 

☆Bahasa Indonesia

 

Struktur

 Urutan: KB1(S) + KK(P) + KB2(O) 

*KB=kata benda, KK=kata kerja

 

Penjelasan

Unsur kata bend seperti subjek dan objek ditentukan oleh urutan kata dalam kalimat.

 

Contoh

Bahasa Indonesia ( KB1(S) + KK(P) + KB2(O) )perbedaan01-01-min

 

 

☆Bahasa Jepang

 

Struktur

 Partikel: [KB1 + Partikel] [KB2 + Partikel] […] + Predikat 

 

Penjelasan

Unsur kata benda ditentukan oleh “partikel (sejenis kata bantu)” seperti ga, wa, o, dan lain-lain, dan tidak ditentukan oleh urutan kata dalam kalimat. Fungsi partikel dalam bahasa Jepang mirip "kata depan" dalam bhs Indonesia. Namun, justru partikel dalam bahasa Jepang merupakan "kata belakang" yang dapat menunjukkan subjek dan objek juga.

 

Contoh

Bahasa Jepang ([KB1 + Partikel] [KB2 + Partikel] […] + KK(Predikat))perbedaan01-02-min

 atau

perbedaan01-03-min

 

Kalimat 1 dan 2 artinya sama, yaitu “Dewi makan bakso” meski pun urutan kata kalimat 1 dan 2 berbeda. Unsur seperti subjek dan objek ditentukan oleh partikel. Dalam contoh kalimat di atas, partikel “wa” menunjukkan subjek atau topik, sedangkan partikel “o” menunjukkan objek. Partikel-lah menentukan jenis unsur kata benda dalam kalimat bahasa Jepang.  (nanti kita pelajari setiap partikel)

 

 

3. Kata yang menerangkan dan diterangkan

 

☆Bahasa Indonesia

Sistem D.M. (Diterangkan / Menerangkan)

 

Urutan kata

perbedaan03-01-min 

 

Penjelasan

Kata yang Diterangkan diletakkan di depan kata yang Menerangkan.

 

Contoh

bunga merah (bunga ← merah)
orang Indonesia (orang ← Indonesia)
masakan Jepang (masakan ← Jepang)

 

 

☆Bahasa Jepang

Sistem M.D.

 

Urutan kata

perbedaan03-02-min

 

Penjelasan

Kata yang Menerangkan diletakkan di depan kata yang Diterangkan. Urutannya kebalik dari bahasa Indonesia.

 

Contoh 

akai hana (akai → hana) *akai=merah, hana=bunga
Indonesia jin (Indonesia → jin) * jin=orang
Nihon ryoori (Nihon → ryoori) * ryoori=masakan

 

Perbandingan MD vs DM

perbedaan03-03-min

 

 

4. Perubahan Bentuk Kata Kerja

 

☆Bahasa Indonesia

Prefiks (awalan) dan Sufiks (akhiran)

Imbuhan seperti me-, ber-, di, kan, dsb diletakkan di awal dan akhir kata kerja untuk menentukan fungsi kata kerja tersebut.

 

☆Bahasa Jepang

Konjugasi dan Kata Kerja Bantu

Berbagai perubahan bentuk kata kerja terjadi pada bagian akhir kata kerja untuk menunjukkan situasi dan kondisi seperti waktu, positif-negatif, aspek, perasaan pembicara, halus-biasa, dll.

 

contoh

※ini hanya contoh. kali ini tidak usah paham perubahaannya. nanti kita akan pelajari.

 

Dewi wa hashiru. “hashiru = berlari”
Dewi berlari.

Dewi wa hashiri-masu. (kata kerja “hashiru” diubah menjadi “hashiri-masu”)
Dewi berlari. (halus dan positif)

Dewi wa hashiri-masen. (kata kerja “hashiru” diubah menjadi “hashiri-masen”)
Dewi tidak berlari. (halus dan negatif)

Dewi wa hashitta. (kata kerja “hashiru” diubah menjadi “hashitta”)
Dewi berlari. (lampau)

Dewi wa hashiri-mashita. (kata kerja “hashiru” diubah menjadi “hashiri-mashita”)
Dewi berlari. (halus, lampau)

Dewi wa hashi-reru. (kata kerja “hashiru” diubah menjadi “hashi-reru”)
Dewi dapat berlari. (potensial)

Dewi wa hashi-re-nai. (kata kerja “hashiru” diubah menjadi “hashi-re-nai”)
Dewi tidak dapat berlari. (potensial, negatif)

:
:
:

dan lain-lain.

 

 

5. Perubahan Bentuk Kata Sifat

 

☆Bahasa Indonesia

Tidak terdapat.

 

☆Bahasa Jepang

Perubahan bentuk kata sifat terjadi untuk menunjukkan positif-negatif, waktu, halus-biasa dll.

 

Contoh

※ini hanya contoh. kali ini tidak usah paham perubahaannya. nanti kita akan pelajari.

Kyoo wa atsu-i. (atsu-i = panas) kyoo: hari ini
Hari ini panas.

Kyoo wa atsu-ku nai. (kata sifat “atsu-i” diubah menjadi “atsu-ku nai”)
Hari ini tidak panas. (negatif)

Kinoo wa atsu-katta. (kata sifat “atsu-i” diubah menjadi “atsu-katta”)  kinoo: kemarin
Kemarin panas. (lampau)

:
:
:

dan lain-lain.

 

 

6. Ragam Bahasa

 

☆Bahasa Indonesia

Terbatas (formal, nonformal)

 

☆Bahasa Jepang

Bahasa Jepang memiliki ragam bahasa, yaitu bahasa halus, biasa, dan hormat. Ketiga bentuk tersebut digunakan sesuai situasi dalam setiap percakapan dan penulisan. Nanti kita pelajar semua.

 

 

tunggu