~ Ba / ~Reba (Kalimat Syarat)「~ば / ~れば」

Bentuk Ba, N4-5Syarat dan Pengandaian, Tata Bahasa

PenjelasanKosakataLatihan

 

Pola Kalimat

 Anak Kalimat (Bentuk.Syarat ば*)、Kalimat Pokok 
 Anak Kalimat (Bentuk.Syarat +ba*)、Kalimat Pokok 
 Jika Anak Kalimat, maka Kalimat Pokok(secara umum dan logis) 

*KS-na/KB:  +nara

 

Struktur kalimat

 

Penjelasan

Pola kalimat ini digunakan untuk menunjukkan bahwa jika syarat yang dinyatakan pada kalimat pertama (anak kalimat) terjadi, maka isi yang dinyatakan pada kalimat kedua (kalimat pokok) juga terjadi secara umum dan logis. Syarat tersebut diperlukan untuk terjadinya isi yang dinyatakan pada kalimat pokok.

Pada dasarnya, bentuk syarat “-ba” menunjukkan hubungan syarat dengan kejadian secara umum dan logis (bukan pengandaian pada setiap kasus), dan menyatakan hal yang biasa terjadi seperti kebiasaan umum, teori, dsb (penggunaan ini mirip kata penghubung “to”). Selain itu, biasanya isi yang dinyatakan pada kalimat kedua diharapkan oleh pembicara di bawah syarat yang dinyakakan pada kalimat pertama.

 

Cara Membuat Bentuk Syarat

1. Bentuk Positif

1-1. Kata Kerja

Kelompok It-179-01

Akhiran “u” dari bentuk kamus diubah menjadi “eba”.

suwar-u → suwar-eba
oyog-u → oyog-eba

 

Kelompok IIt-179-02

Akhiran “u” dari bentuk kamus diubah menjadi “eba”.

mir-u → mir-eba
taber-u → taber-eba

 

Kelompok IIIt-179-03

Akhiran “u” dari bentuk kamus diubah menjadi “eba”.

kur-u → kur-eba
sur-u → sur-eba

 

1-2. Kata Sifat / Kata Benda

Kata Sifat-i

KS-i: Akhiran “i” diubah menjadi “kereba”.

atsu-i → atsu-kereba
yasu-i → yasu-kereba

 

Kata Sifat-na /Kata Benda t-179-05

“-nara” yang dibubuhkan di belakangnya. ※ Hati-hati, perubahan bentuk KS-na dan KB tidak seperti KK, atau KS-i yang disertai “ba”.

majime → majime nara
gakkoo → gakkoo nara

 

2. Bentuk Negatif

2-1. Kata Kerja

Kelompok I

Kelompok IIt-179-07

Kelompok IIIt-179-08

Akhiran “nai” dari bentuk nai diubah menjadi “nakereba”.

suwara-nai → suwara-nakereba
mi-nai → mi-nakereba
ko-nai → ko-nakereba
shi-nai → shi-nakereba

 

2-2. Kata Sifat / Kata Benda

Kata Sifat-i

KS-i: Akhiran “i” diubah menjadi “ku nakereba
atsu-i → atsu-ku nakereba
yasu-i → yasu-ku nakereba

 

Kata Sifat-na /Kata Benda t-179-10

KS-na dan KB: “-de nakereba”dibubuhkan di belakangnya.
majime → majime-de nakereba
gakkoo → gakkoo-de nakereba

 

2. Penggunaan

2-1. Syarat dan Kejadian secara Umum dan Logis

Isi yang dinyatakan pada kalimat kedua terjadi secara umum dan logis akibat isi yang dinyatakan pada kalimat pertama.

 

Bentuk Positif

努力どりょくすれかならずできます。
Doryoku sur-eba, kanarazu deki-masu.
Kalau berusaha, pasti bisa.

 

勉強べんきょうすれ、わかります。
Benkyoo sur-eba, wakari-masu.
Kalau belajar, akan mengerti.

 

たくさんふとります。
Takusan taber-eba futori-masu.
Kalau makan banyak, menjadi gemuk.

 

おいしくてやすければかなられます。
Oishi-kute yasu-kereba, kanarazu ure-masu.
Kalau enak dan murah, pasti laku.

 

便利べんりなら使つかいます。
Benri nara tsukai-masu.
Kalau praktis, saya akan memakainya.

 

日曜日にちようびならけます。
Nichi-yoobi nara, ike-masu.
Kalau hari Minggu, saya bisa pergi.

 

インドネシアじんなら、必ずパンチャシラをっています。
Indonesia-jin nara, kanarazu Pancasila o shitte i-masu.
Kalau orang Indonesia, pasti tahu Pancasila.

 

Bentuk Negatif

なければにます。
Tabe-nakereba, shini-masu.
Kalau tidak makan, akan mati.

 

勉強べんきょうなければ、わかりません。
Benkyoo shi-nakereba, wakari-masen.
Kalau tidak belajar, tidak akan mengerti.

 

たかくなければいます。
Taka-ku nakereba kai-masu.
Kalau tidak mahal, saya akan membelinya.

 

真面目まじめでなければ合格ごうかくしません。
Majime de nakereba gookaku shi-masen.
Kalau tidak tekun, tidak lulus.

 

2-2. Pengandaian Bertentangan dengan Kenyataan

Bentuk syarat “ba” sering digunakan untuk menunjukkan pengandaian yang bertentangan dengan kenyataan.

 

かねがあれ、もっとおいしいものがべられます。
O-kane ga ar-eba, motto oishi-i-mono ga taberare-masu.
Kalau ada uang, akan bisa makan makanan yang lebih enak.
*Sekarang tidak ada uang untuk makan makanan yang lebih enak.

 

恋人こいびとがいれ土曜どようよるたのしいでしょう。
Koibito ga ir-eba, doyoo no yoru mo tanoshi-i deshoo.
Kalau punyai pacar, malam Minggu pun akan menyenangkan.
*Malam Minggunya tidak menyenangkan karena sekarang tidak punyai pacar.

 

時間じかんがあれ、ラジャアンパットにもってみたいです。
Jikan ga ar-eba, Raja Ampat ni-mo itte mi-tai desu.
Kalau ada waktu, saya mau pergi ke Raja Ampat juga.
*Sekarang tidak ada waktu untuk pergi ke Raja Ampat.

 

ここが日本にほんなら、このような問題もんだいはおこりません。
Koko ga Nihon nara, kono yoo na mondai wa okori-masen.
Kalau di sini adalah Jepang, masalah seperti ini tidak akan terjadi.
*Sekarang terjadi masalah yang tidak akan terjadi di Jepang di tempat yang bukan Jepang.

 

2-3. Fokus ke Syarat

Bentuk syarat “ba” tepat digunakan untuk memfokuskan syarat yang diperlukan oleh kejadian yang dinyatakan pada kalimat kedua.

 

A: どうすれ日本語にほんごはなせるようになりますか。
Doo sur-eba Nihon-go ga hanaseru yoo ni nari-masu ka.
Bagaimana caranya supaya bisa berbicara dalam bahasa Jepang?

B: 毎日まいにち日本人にほんじんとコミュニケーションしていれ、すぐにはなせるようになります。
Mainichi Nihon-jin to komyunikeeshon shite ir-eba, sugu hanaseru yoo ni nari-masu.
Kalau berkomunikasi dengan orang Jepang setiap hari, akan cepat bisa berbicara dalam bahasa Jepang.

*Si A menanyakan cara, dan si B menunjukkan solusinya dengan menggunakan “-ba” sebagai syarat.

 

A: どうすれ女性じょせいにもてますか。
Doo sur-eba, josee ni mote masu ka.
Bagaimana caranya agar banyak ditaksir perempuan?

B: お金持かねもちになれ、もてます。
Okane-mochi ni nar-eba, mote-masu.
Kalau menjadi kaya, akan banyak ditaksir.

*Si A menanyakan cara, dan si B menunjukkan solusinya dengan menggunakan “-ba” sebagai syarat.

 

2-4. Syarat dan Maksud Pembicara

Jika predikat dalam anak kalimat merupakan kata sifat atau kata kerja yang menyatakan keadaan seperti “aru” dan “nai”, maka maksud pembicara seperti keinginan, perintah, permintaan, dsb dapat dinyatakan dalam kalimat pokok. (penggunaan ini mirip “tara”).

 

Maksud

機会きかいが(○あれ / ×あると)、またインドネシアにくつもりです。
Kikai ga (○ar-eba / ×aru to), mata Indonesia ni iku tsumori desu.
Kalau ada kesempatan, saya bermaksud untuk pergi ke Indonesia lagi.

 

Ajakan

時間じかんが(○あれ / ×あると)、またいましょう。
Jikan ga (○ar-eba / ×aru to), mata ai-mashoo.
Kalau ada waktu, mari kita bertemu lagi.

 

Permintaan

(○わからなければ / ×わからないと)、なんでもいてください。
(○wakara-nakereba / ×wakara-nai to) nan demo kiite kudasai.
Kalau tidak mengerti, silakan tanya apa saja.

 

Perintah

風邪かぜを(○ひきたくなければ / ×ひきたくないと)、はやなさい。
Kaze o (○hiki-taku nakereba / ×hiki-taku nai to), haya-ku ne-nasai.
Kalau tidak mau masuk angin, cepatlah tidur.

 

 

doryoku sureba: → doryoku suru(berusaha)
kanarazu: pasti
benri: praktis
shini-masu: → shinu(meninggal dunia, mati)
doyoo: = doyoo-bi(hari Sabtu)
kono yoo na: seperti ini
okori-msen: → okoru(terjadi)
komyunikeeshon shite: → komyunikeeshon suru (berkomunikasi)
mote-masu: → moteru(banyak ditaksir lawan jenis)
kikai: kesempatan
nan demo: apa saja
kaze o hiki: → kaze o hiku(masuk angin)

 

 

1. Buatlah kalimat positif dan negatif dengan menggunakan pola kalimat bentuk syarat seperti contoh.

Contoh
atsu-i, oyogu
P: Atsu kereba, oyogi-masu
N: Atsu-ku nakereba oyogi-masen.

1) oishi-i, taberu
2) atsu-i, hiyasu
3) omoshiro-i, iku
4) yasu-i, kau
5) kanashi-i, naku
6) taka-i, nebiki suru *nebiki: diskon
7) tanoshi-i, tsuzukeru
8) sukuna-i, fuyasu
9) tenki ga warui, chuushi suru
10) atsu-i, kuuraa o tsukeru

2. Buatlah kalimat positif dan negatif dengan menggunakan pola kalimat bentuk syarat seperti contoh.

Contoh
benri, kau
P: Benri nara, kai-masu.
N: Benri de na kereba, kai-masen

1) genki, iku
2) majime, yatou *yatou: menggaji
3) seiketsu, tomaru
4) kantan, tsukuru
5) shinsetsu, tsukiau

3. Gabungkanlah dua kalimat berikut, lalu buatlah kalimat bentuk syarat positif dan negatif sesuai contoh.

Contoh
Benkyoo suru. Wakari-masu.
P: Benkyoo sur-eba, wakari-masu.
N: Benkyoo shi-nakereba, wakari-masen.

1) Hikooki ni noru. hayaku tsuki-masu.
2) Kusuri o nomu, naori-masu
3) Botan o osu. Ugoki-masu.
4) Ken-san ga iku. Watashi mo iki-masu.
5) Okane ga aru. Kuruma o kai-masu.