Jepang, Motivasiku, dan Mimpiku (Karya Lomba Menulis 2020)
1. Jepang, Jepang, Jepang. Kenapa?
Anime. Pasti tak asing mendengar itu. Biasanya Naruto Shippudden yang paling dikenal dengan semangat ninjanya untuk menjadi hokage. Waktu itu anime ini selalu kutunggu-tunggu di televisi. Ada juga Capten Tsubasa dengan semangat juangnya bermain bola untuk menjadi pemain bola terkenal. Senangnya bernostalgia. Dari situ aku yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak mulai mengerti tentang Jepang walau yang aku tahu hanya Naruto tinggal di Jepang,kalau ke Jepang nanti bisa ketemu Naruto.
Di kelas 5 SD entah kenapa tiba-tiba aku suka sekali dengan Naruto (bisa dibilang maniak) bahkan aku selalu memikirkan anime itu. Aku mendengarkan lagu-lagunya sembari bersantai sampai-sampai aku hafal lagunya. Menurutku aku hafal dengan lagu Jepang karena aku selalu mendengarnya,kadang membaca lirik sambil mengikuti lagu. Selain itu aku juga bermain game Naruto di komputer,aku lupa namanya karena aku sudah tidak bermain lagi. Sering mendengar bahasa Jepang yang digunakan di anime ini aku jadi tahu bahasa Jepang walau hanya tahu ucapan "Arigatou,minna". Selangkah lebih maju lagi mengenal Jepang.
Di kelas 6 SD ini aku tidak menonton anime Naruto lagi karena harus fokus dengan UN. Rasanya ada yang mengganjal jika tidak menonton Naruto,tapi lama-kelamaan aku mulai terbiasa dan menyelingi hari-hariku dengan belajar.
Sampai kelas 7 SMP aku tetap tidak menonton anime karena aku masih malas menonton.
Nah,di kelas 8 SMP ini aku mulai menonton anime lagi. Temanku mengingatkanku dengan anime,kebetulan dia juga pecinta anime (bisa dibilang wibu). Yang awalnya aku hanya tahu anime Naruto dan Capten Tsubasa,dari sini aku kenal lebih banyak anime lagi. Pertama aku kenal dengan Kimi Ni Todoke. Animenya bagus banget,banyak pelajaran yang dapat dipetik. Ada kalimat yang aku sukai di anime ini," Kalau kau diam saja karena merasa takut,maka selamanya akan tetap seperti ini. Jika kau tidak menginginkan itu,maka lakukanlah sesuatu". Bagiku itu adalah motivasi. Bukan hanya di anime Kimi Ni Todoke,tapi di anime lain juga banyak pelajaran yang dapat kita petik. Aku selalu mengambil hal positif dan mengabaikan hal negatif dari anime dan memilih anime yang baik dan tidak berpengaruh negatif.
Aku sangat bersyukur mempunyai teman wibu. Saat kelas 7 aku sangat malas untuk belajar,tapi di kelas 8 aku termotivasi dengan anime. Aku ingin mengenal lebih jauh lagi tentang Jepang,browsing tentang kehidupan di Jepang,dan mulai belajar bahasa Jepang. Dari situ hatiku mulai bergerak untuk mencari beasiswa di Jepang,selain itu bapakku juga menyarankan mencari beasiswa. Aku juga semakin senang belajar bahasa Jepang,terutama saat aku belajar di wkwjapan.com yang sangat membantuku,banyak hal yang dapat dipelajari di sini. Menurutku anime sangat bermanfaat jika kita tidak salah berpikir.
Yaps,dari sinilah aku akan bergerak maju,tidak ada kata terlambat.
2. Berjuang masuk SMA idaman dibarengi dengan motivasi dari anime.
Di kelas 8,banyak anime yang aku lihat dan banyak hal yang aku ketahui tentang Jepang.
Nah,kelas 9 adalah kelas terakhirku di SMP. Aku mulai memikirkan akan melanjutkan ke SMA mana. SMAN 1 Jember. Itulah pilihanku,sekolah yang ada di luar kota. Sejak awal semester 2,awal bulan Januari aku mulai belajar untuk persiapan UN. Aku memutuskan berhenti dulu melihat anime sampai UN selesai. Memang berat tapi aku bertekad masuk ke SMA pilihanku. Setiap hari kulalui dengan belajar dan bimbel yang diadakan di sekolah. Menurutku,Bahasa Inggris lumayan susah bagiku,aku terus mencatat kosakata yang asing dan menghafalkannya. Menurutku itu belum cukup,aku juga ingin lebih fasih lagi berbahasa Inggris. Kata bapakku,komunikasi dengan orang yang mahir berbahasa atau dengan orang asing dapat membantu kita belajar bahasa lebih cepat. Aku mencari aplikasi komunikasi bahasa Inggris dengan orang asing. Nah,akhirnya aku menemukannya. Aplikasi ini menurutku bagus,kita dapat chat dengan orang asing,caranya tinggal memilih negara mana yang kita inginkan. Nantinya akan ada orang dari negara tersebut yang menggunakan aplikasi ini. Saat mencari-cari daftar negara,ternyata ada orang Jepang juga yang menggunakan aplikasi ini,tentu saja aku langsung chat dengan orang Jepang,tentunya menggunakan bahasa Inggris tidak mungkin bahasa Jepang karena waktu itu aku hanya bisa menulis hiragana,sekarang aku juga hanya bisa menulis hiragana tapi ada beberapa kosakata yang aku tahu. Kebetulan orang Jepang yang aku chat adalah siswa SMA kelas 1 yang tinggal di Sapporo,waktu itu aku masih kelas 9 SMP. Kita selisih satu tahun,tapi dia laki-laki. Meskipun begitu aku tetap senang. Lalu, aku minta nomor WhatsAppnya,ternyata Ryo punya WhatsApp padahal orang Jepang kebanyakan memakai Line. Akhirnya aku dapat WhatsAppnya,kita saling berbagi cerita. Aku tak menyangka dia anggota klub baseball di sekolahnya,setiap pagi sebelum kelas masuk dan sepulang sekolah Ryo latihan baseball.
Dia juga pergi ke hot spring jika merasa lelah. Ternyata makanan kesukaan Ryo adalah sushi. Aku juga mengirim foto nasi kuning kepada Ryo,dia menjawab "Itu pasti enak!". Jujur,dulu aku ingin mengirim paket pai susu Bali untuk Ryo,sayangnya kata Ryo ongkos kirimnya mahal,akhirnya gagal. Suatu hari nanti ketika aku punya uang,aku ingin mengirim pai susu Bali untuk Ryo. Dia juga mengirimiku foto di daerah rumahnya yang masih bersalju.
Pokoknya banyak hal yang aku ketahui tentang kehidupan di Jepang. Tetapi aku juga merasa takut chat dengan orang Jepang,bagaimana kalau aku mengganggu waktunya? Bagaimana kalau orang Jepang tidak suka di chat terus?
Di tengah waktu renggangku,aku menyempatkan browsing tentang sifat manusia Jepang dan bagaimana cara yang baik chat dengan manusia Jepang,"Jangan tanyakan umurnya kepada orang Jepang karena mereka menganggap itu tidak sopan",benarkah? Padahal saat aku masih chat di aplikasi bahasa Inggris,aku menanyakan umur Ryo,tapi dia tetap menjawab yaitu "16 years old". Aku jadi malu sendiri. Beberapa hari aku tidak chat karena aku takut mengganggu. Rasanya Ryo juga jarang membuka WhatsApp,dia membuka jika aku chat.
Aku fokus dengan UN. Saat sedang belajar aku jadi teringat dengan anime berdurasi pendek buatan Makoto Shinkai yang berjudul Crossroad dan iklan makanan Calorie Matte dari Jepang yang jalan ceritanya sama denganku,berjuang untuk ujian kelulusan. Melihat itu aku semakin bersemangat belajar. Alhasil,nilai UN ku bagus,sesuai targetku yaitu di atas 37. Setelah UN,handphoneku terlihat tanda-tanda akan rusak padahal ada nomor WhatsApp Ryo di sana. Aku memutuskan mencatat nomor Ryo di buku agar saat punya handphone baru bisa chat dengan Ryo lagi selain itu aku juga mengirim pesan "Good Bye" untuk Ryo. Tetapi pesan itu tidak dibalas dengan Ryo,tidak apalah yang penting aku sudah mengucap salam perpisahan. Beberapa hari kemudian,akhirnya handphoneku rusak dan pesan itu masih tak dibalas.
Banyak kenangan indah yang tertinggal di handphone itu.
3. Ternyata orang Jepang seperti itu!
Sekarang aku,Felita Sukanti,sudah memasuki dunia putih abu-abu. Ternyata SMA yang aku idamkan tidak dikabulkan. Sayang sekali. Tapi,aku yakin rencana Tuhan sangatlah indah. Akhirnya aku masuk SMA dekat rumahku. Setelah beberapa hari masuk SMA,di tengah banyaknya tugas sekolah,tiba-tiba ada nomor dari dengan awalan +81. Awalnya aku tidak kenal nomor itu karena aku ganti handphone,setelah diingat-ingat itu adalah nomor Ryo. Aku sontak tekejut dan cepat membalas chatnya. I'm very surprised. Lega. Aku kira dia akan melupakanku. Ryo lama tidak chat karena dia sibuk.
Ternyata pertemanan kami belum putus,meskipun lama tidak berkomunikasi. Kami saling bertanya kabar. Aku juga bercerita tentang kehidupan di SMA ku. Ryo bercerita tentang tim baseballnya dan kehidupannya di SMA. Selama ini aku mengira berteman dengan orang Jepang itu susah dan orang Jepang cuek. Ternyata perkiraanku salah. Mungkin ada sebagian orang Jepang yang seperti itu,tetapi jika kita berbuat baik dan berhati-hati maka mereka akan baik juga kepada kita.Maksud dari berhati-hati di sini adalah kita harus tahu bagaimana sifat orang Jepang. Aku mencari itu dari internet,meskipun yang aku baca tidak sepenuhnya sama dengan sifat Ryo,setidaknya kita tahu bagaimana kesibukan orang Jepang. Jadi,setiap hari aku tidak akan chat Ryo,mungkin chat jika aku ingin bertanya tentang Jepang. Sebelumnya,saat aku SMP,Ryo tidak punya instagram. Sekarang dia mempunyai instagram,langsung saja aku follow. Kadang Ryo membuat story di instagram seperti,saat dia bermain ski,saat dia dan teman-temannya di Hawaii (Ryo ke Hawaii karena itu adalah kegiatan sekolahnya,serunya bisa pergi ke luar negeri),saat dia sedang olahraga di gedung sekolahnya,dan masih banyak lagi. Tapi,selama ini aku belum tahu muka Ryo itu seperti apa. Oh,ya,dia juga pernah membuat story dengan seorang perempuan. Pertama kali lihat,aku merasa terkejut sangat terkejut,aku sudah mengira dia adalah pacar Ryo. Langsung saja aku tanyakan,awalnya aku malu bertanya seperti itu,tapi aku juga ingin tahu. Ternyata… benar dia adalah pacarnya. Seperti di anime saja,cinta di masa SMA. Bener-bener tidak menyangka. Ryo juga bercerita,di Hari Natalnya dia diberi kue natal oleh pacarnya. Awalnya perasaanku agak aneh gitu,tapi lama-kelamaan biasa aja kok. Meskipun Ryo punya pacar,dia biasa saja saat chat denganku,tidak cuek. Pertemanan kita tetap terjaga. Oh,ya,dia juga mengirimiku pohon natal,rasanya pohon itu ada di sebuah pusat perbelanjaan di Sapporo.
4. Tidak mungkin disia-siakan!!!
Tak terasa semester dua di kelas 10 ini sudah kulalui. Terkadang aku memikirkan bagaimana saat aku lulus nantinya. Aku bertekad akan mencoba kuliah ke Jepang dengan beasiswa,itulah impianku sejak kelas 8 SMP. Bahkan aku sudah memberitahu pada orangtuaku,mereka memberiku izin. Izin sudah ada,tinggal berusaha dirertai dengan do'a dan ibadah. Sebenarnya aku masih belum memutuskan masuk di universitas mana karena menurutku itu bisa diatur belakangan,yang kupikirkan hanyalah aku ingin kuliah di Jepang. Jurusan yang aku pilih adalah kimia,entah kimia murni atau kimia terapan atau teknik kimia,aku masih belum memutuskan itu. Yang dapat kulakukan mulai sekarang adalah mengikuti olimpiade kimia sebanyak-banyaknya,melancarkan bahasa Inggris,dan mengerjakan tugas sekolah dengan sebaik-baiknya. Di kelas 10 awal semester 2 ini,aku sudah mulai mengikuti olimpiade online dan KSN (Kompetensi Sains Nasional). Memang sangatlah susah mengikuti olimpiade,tapi itulah langkah awalku dalam mencapai target. Semua butuh perjuangan,bukan?! Aku sudah menyusun rencana dan menentukan target. Maka aku akan fokus dengan itu.
Meskipun begitu istirahat juga diperlukan. Sembari melepas rasa jenuh dan lelah,aku membuka instagram. Selain itu aku juga lama tidak chat dengan Ryo. Dan ternyata...
Ryo…
Pertemanan dengan jarak jauh itulah teman pena. Belum pernah bertemu,hanya berkirim pesan lewat media sosial. Tapi saat teman pena kita menghapus akunnya,bagaimana?!
Itulah yang aku pikirkan,akunnya tidak bisa dibuka lagi. Aku berpikir macam-macam, bagaimana jika ini gara-gara aku? Apa pacarnya marah karena Ryo chattingan denganku,padahal aku jarang chat Ryo?! atau Ryo bosan chat denganku? Beberapa minggu aku selalu memikirkan itu. Aku tidak ingin pertemanan kita berakhir,tidak mungkin aku menyia-nyiakannya! Hampir satu tahun kita berteman,aku tidak akan tinggal diam. Aku chat Ryo lewat WhatsApp,ditunggu beberapa hari tetapi tidak dibalas,mungkin Ryo juga menghapus WhatsApp nya. Rencana selanjutku yaitu chat lewat LINE pasti Ryo membalas karena kebanyakan orang Jepang memakai LINE. Langsung saja aku download LINE Lite (karena memori handphoneku penuh,jadi hanya bisa yang Lite,itu pun aku harus rela menghapus aplikasi belajar Bahasa Jepang). Beberapj menit kemudian… boomm!
Terbalaslah usahaku selama ini. Kami saling bertanya kabar. Aku juga menanyakan tentang akun Instagramnya,ternyata dia menghapus Instagramnya karena sibuk untuk persiapan ujian. Wow,orang Jepang sangat serius jika sedang sibuk. Syukurlah bukan gara-gara aku. Yang terpenting ada hikmah yang dapat diambil karena apa pun yang terjadi pada hidup kita pasti ada hikmahnya.
Beberapa hari kemudian Ryo mengirimiku link youtube klub baseballnya,dengan senang hati aku melihatnya.
Aku sangat senang melihat videonya. Kebetulan di video itu,Ryo tampil di sana entah apa yang ia bicarakan. Dari situ aku tahu ternyata wajah Ryo seperti itu,terlihat tegas. Menurutku klub baseball di sekolah Ryo sangat disiplin bahkan latihannya sampai malam. Orang Jepang sangat bekerja keras. Wow,sangat menginspirasiku dan menambah semangat belajarku.
Hikmah yang dapat kuambil dari sini adalah usaha disertai dengan do'a pasti akan ada hasilnya. Aku yakin itu! Aku akan berjuang mencapai mimpiku. Aku tidak akan menyerah saat aku gagal,aku akan cari cara lain,membuat rencana lagi. Ini seperti saat aku berjuang mempertahankan pertemanan dengan Ryo,saat aku hilang kontak dengan Ryo aku akan mencari cara agar pertemanan kita bertahan. Hikmah ini membuatku yakin,aku pasti bisa mencapai cita-cita,mimpi,dan impianku. Banyak hal yang memotivasiku,mulai dari keluargaku,video motivasi,cerita Ryo,anime,dan masih banyak lagi.
Mungkin terdengar aneh mendengar mimpiku ingin kuliah di Jepang,tapi bagiku tidak. Aku akan berjuang di SMA ini,lulus dengan nilai yang baik dan rencana mencapai mimpiku berjalan dengan baik. Inilah mimpiku. Inilah hidupku.
Penulis: Felita Sukanti