Karena Budaya Aku Jatuh Cinta
A. Sebelum Mengenal Jepang dan Budayanya
Aku bersekolah di SMK Negeri 2 Leles, Cianjur. Di sekolah ini memiliki program Go To Japan yang setiap tahunnya selalu menyalurkan minat siswa/siswi kelas XII yang ingin magang ke Jepang, dan SMK ini kerja sama langsung dengan PT.JIAEC, tapi di sekolah tidak ada guru bahasa Jepang padahal ada banyak senior yang lulusan SMK ini mantan pemagang rata-rata lulus JLPT N3 bahkan ada juga yang N2, aku tidak tahu alasannya entah lembaga yang tidak menerima guru bahasa Jepang atau tidak ada yang mau jadi gurunya.
Saat itu aku kelas XII dan sebentar lagi lulus, Seperti biasa sebelum kelas XII lulus, guru pengurus program Go to Japan bernama pak Didin mengadakan pengumuman di lapangan sekolah untuk memberi tahu siswa/siswi yang berminat magang ke Jepang agar segera mendaftarkan diri karena sebentar lagi tes pertama akan segera di laksanakan.
Mendengar kata Jepang saat itu rasanya aku biasa saja tidak ada yang menarik sedikitpun dari Negara itu mungkin karena saat itu aku belum tahu tentang Negara Jepang, aku hanya sebatas tahu bahwa Negara Jepang adalah Negara yang telah menjajah Negaraku Indonesia, dan aku hanya tahu lagu-lagu yang ada di anime naruto saja karena aku suka mendengarkannya meskipun aku gak ngerti artinya apa, wkwkwk….. Aku juga tidak memiliki keinginan untuk pergi ke Jepang, magang ke Jepang, kuliah di Jepang, tidak ingin belajar bahasa Jepang, tidak tahu tentang Jepang dan tidak tertarik sedikitpun dengan Jepang.
Saat pengumuman sedang berlangsung teman-temanku berbisik ngebully aku dengan menggunakan gaya Bahasa Majas Ironi yang berarti (sindiran halus) contohnya tinggi padahal pendek.
Mereka: "ibuu kamu cocok kalo magang
ke Jepang kamu kan sangat tinggi, terus di sana kamu pasti paling tinggi, saking tingginya sampe gak kelihatan kalo di tempat keramaian." (sambil tertawa pelan) ibu adalah panggilan teman-teman kepada ku.
Aku: "Aku tidak mau ke Jepang nanti
mataku jadi sipit nanti kalo aku tertawa pasti sambil merem" (aku dan teman-teman kembali tertawa). Setelah pengumuman selsai kami semua bubar dan melanjutkan pelajaran di kelas.
Ada puluhan siswa/siswi yang ikut mendaftar magang tapi aku tidak ikut mendaftar karena aku tidak minat, tidak tertarik dan tidak tinggi (hehee) tinggiku hanya 147 CM sedangkan tinggi di atas 150 cm menjadi salah satu persyaratan untuk untuk perempuan yang ingin magang.
Tidak lama kemudian setelah lulus sekolah dan dari puluhan siswa/siswi yang mendaftar magang itu hanya ada 5 orang yang lulus tes dan seleksi tapi itu belum finis karna yang lulus seleksi akan mengikuti pendidikan di LPK selama 4 bulan, namun sayangnya ada 2 orang yang gagal di LPK (tidak di sebutkan nama) yang satu orang memundurkan diri dan yang satu lagi di keluarkan dari LPK dengan alasan tertentu mungkin sebuah kesalahan, yang tersisa ada 3 orang yang lulus, 2 orang perempuan, 1 orang laki-laki yaitu pacar saya (Berinisial DG).
(Untuk kalian yang ingin magang tolong pastikan kalian memiliki minat atau keinginan yang benar-benar kuat, jika memiliki keinginan harus belajar serius, di siplin, taati segala peraturan dan sesuaikan diri dengan lingkungan dimanapun berada, tapi jika setengah hati sebaiknya jangan ikut magang agar pengalaman seperti teman sayaç ini tidak terulang oleh kalian, ingat bisa sampai di situ itu butuh perjuangan yang tidak semua orang bisa lakukan).
B. Belajar tetapi gagal
Aku pernah belajar bahasa Jepang namun bukan dengan alasan karena ingin magang, ingin kuliah, bukan karena tertarik dengan Negaranya atau budayanya melainkan saat itu aku melihat DG komenan di fb dengan teman cewek yang sama-sama akan berangkat magang, mereka menggunakan bahasa Jepang, sedikit kesal soalnya tidak mengerti mereka ngomong apa, dalam hati (mentang-mentang mau ke jepang bisa bahasa jepang komenan aja pake bahasa Jepang) "kening mengerut dengan wajah kesal".
kedua kalinya di tempat poto copy di situ ada aku, DG dan temen cewek itu, lagi-lagi mereka berdua malah asik membahas tentang Jepang, bahasa Jepang, segalanya Jepang dan Jepang, lalu aku di cuekin dan hanya bisa menjadi pendengar setia sambil gigit jari, dalam hati (Kacangin aja terus biar bisa makan tumis kacanggggggg……). Di situ mulai ada keinginan untuk belajar bahasa Jepang supaya bisa mengerti percakapan bahasa Jepang, setelah itu aku mencoba belajar otodidak dari aplikasi dan ternyata dalam bahasa Jepang itu ada Hiragana, Katakana, dan Kanji huruf huruf itu di mataku terlihat seperti cacing dan di otakku seperti benang yang kusut, akhirnya semangatku untuk belajar jadi hilang entah kemana.
C. Mulai ingin tahu tentang Jepang
Saat itu ketika DG baru menyelsaikan pendidikan di LPK selama 4 Bulan, sudah mendapatkan job dan tandatangan kontrak, dia memiliki kesempatan pulang untuk menyiapkan barang-barang yang harus di bawa. Dia banyak bercerita selama pendidikan di sana mulai dari kepala di botakin, peraturan yang ketat, jika ada kesalahan di hukum, harus tepat waktu tapi cerita yang paling menarik menurutku hingga membuatku kagum yaitu ketika dia bercerita tentang senseinya yang mantan pemagang ia bekerja sebagai guru di LPK itu tempat ia pendidikan dulu, ada juga yang jadi penerjemaah dengan gaji yang lumayan besar. Menurutku ini sangat luar biasa sekali dimana setelah pulang dari Negeri orang bisa memanfaatkan skil, kemampuan dan ilmu yang di dapat juga tidak sia-sia.
Beberapa hari kemudian ketika DG akan terbang, aku ikut mengantarnya sampai ke Bandara Soekarno-Hatta, kita menggunakan kendaraan yang berbeda, dia naik bus bersama rombongannya, saat itu aku lebih awal sampai di lokasi di terminal 3 setelah beberapa menit menunggu aku melihat dari arah kanan ada beberapa bus yang menuju ke arahku dan berhentii, setelah itu turunlah dari bus orang-orang yang menggunakan seragam, mereka semua menggunakan baju hitam, celana hitam, semua menggunakan topi, masker dan tas slempang lalu menarik koper masing-masing, pokoknya dari atas sampai bawah sama hingga aku tidak bisa mengenali DG. sambil menunggu ia berangkat, aku terus memandang dia dan peserta magang lainnya yang sangat keren itu dan ganteng-ganteng (hehe) karena laki-laki semua kalo perempuannya berangkat dengan pesawat yang berbeda, mereka jumlahnya cukup banyak kurang lebih 100 orang. Dalam hati (Ya tuhan mengapa mereka sangat keren sekali, mereka semua akan berangkat ke Jepang, memangnya Jepang seperti apa kok sebanyak itu orang-orang yang ingin magang, andai saja aku tinggi mungkin aku juga bisa berada di antara mereka menjadi salah satu pemagang seperti mereka) aku terus memandang mereka semua dengan penuh rasa iri sambil bertanya pada diri sendiri "Jepang kayak gimana yah apa tempatnya indah seperti di anime yang di hiasi bunga sakura dan di lengkapi dengan taburan salju berwarna putih ?".
Entah mengapa sejak saat itu ada rasa tertarik, kagum dan rasa ingin tahu tentang Jepang.
D. Mencari tahu tentang Jepang dan Kembali belajar bahasa Jepang
Momen di Bandara beberapa bulan yang lalu dimana aku melihat peserta magang dengan jumlah banyak dan sangat keren-keren itu sering kali teringat dan membuatku jadi ingin tahu tentang Jepang dan membuatku terus bertanya-tanya (Jepang seperti apa kenapa mereka banyak yang ingin ke Jepang) rasa ingin tahuku terus semakin tumbuh dan tumbuh.
Aku juga masih ingat cerita tentang mantan pemagang yang bisa menjadi guru bahasa Jepang dan yang jadi penerjemaah membuatku jadi ingin kembali belajar bahasa jepang di tambah lagi aku sering melihat DG berkomunikasi dengan orang lain menggunakan bahasa Jepang di media sosial membuatku sedikit kesal karena aku tidak mengerti mereka ngomong apa, semenjak itu rasa ingin belajarku kembali tumbuh, semangat yang sempat hilang kini telah kembali.
Lewat media sosial yang serba tahu, sangat pintar dan sangat canggih aku download kembali aplikasi belajar bahasa Jepang untuk panduan belajar otodidak tidak hanya itu aku masuk di beberapa group bahasa Jepang di media sosial salah satunya group Wkwkjapan yang gurunya asli orang Jepang, selain belajar bahasa jepang, lewat media sosial juga aku banyak mencari tahu tentang Negara Jepang, budayanya, kehidupannya dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Jepang, namun bukan hanya dari media sosial tapi aku juga sering bertanya pada orang-orang yang ku kenal yang sedang berada di Jepang tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan Jepang.
E. KAGUM
Semenjak aku tahu tentang Negara Jepang ada rasa kagum di hatiku terhadap Negeri sakura ini yang memiliki budaya yang unik, disiplin dan menarik, ada banyak budaya yang membuatku kagum meskipun aku tidak memiliki pengalaman langsung menyaksikan kehidupan di sana.
Di antaranya yaitu:
1. Sampah
Di Jepang ada aturan buang sampah dan ada jadwal membuang sampahnya juga tapi katanya setiap wilayah memiliki jadwal yang berbeda, sampah juga harus di pilah sesuai jenis nya sebelum di buang.
a. Sampah bisa di bakar
Sampah plastik (bukan botol plastik) bekas makanan, sepatu, wadah plastik dan lain-lain.
b. Sampah tidak mudah terbakar
Kaca, plastik, kramik, logam dan lain-lain.
c. Sampah besar
Perabotan rumah tangga seperti Meja, lemari rak sepatu dan lain-lain.
d. Botol plastik dan kaleng
Untuk botol plastik ada aturan dan cara membuangnya yaitu tutup botol dan merk yang menempel pada kemasan, itu di buang secara terpisah sesuai jenisnya.
e. Kertas
Koran, kardus, buku, dan kertas-kertas lain.
Membuang sampah di Jepang memiliki jadwal yaitu misalkan hari senin jadwal membuang sampah kertas dan hari selalsanya membuang sampah plastik.
Kebayang yahhhhhh bersihnya seperti apa.? (Untuk kalian yang sedang di Jepang jangan lupa ikuti peraturan nya, jangan membuang sampah sembaragan, kalo nanti pulang jangan lupa di terapkan di lingkungannya ya jangan hanya di terapkan di Negara orang saja, dan untuk semuanya termasuk aku semoga kita bisa mencontoh ya agar tidak membuang sampah sembarangan). Heheee
2. Ramah lingkungan
Demi peduli terhadap lingkungannya dan menciptakan lingkungan yang ramah dan bersih beberapa perusahaan di Jepang mereka sudah mengurangi penggunaan plastik. Memang dulu juga waktu masih SMK pernah belajar tentang plastik, yaitu plastik membutuhkan waktu 200-500 tahun bahkan bisa 1000 tahun, sangat lama sekali untuk bisa terurai secara alami, kebayang kan jika plastik terus di produksi tapi tidak dapat hancur mungkin lingkungan akan di penuhi plastik plastik sampai anak cucu lahir nanti.
Dari sini aku juga terinsfirasi dan tidak mau kalah dari mereka untuk belajar peduli terhadap lingkungan meski dalam hal kecil. aku mencoba memanfaatkan limbah plastik untuk di jadikan kreasi di tempatku mengajar anak PAUD/TK (upayaku masih 0,1%) hehe.
3. Toleransi
Aku pernah bertanya kepada beberapa orang yang ku kenal yang sedang magang di Jepag, aku bertanya Hari raya idul Fitri dan Hari raya idul adha juga apa mereka bisa melaksanakan salat ied disana, apa perusahaan tempat mereka kerja mengijinkan mereka salat ied? dan ternyata mereka masih bisa melaksanakan solat Ied pada saat hari raya idul adha dan idul fitri, mereka ada yang di kasih keringanan yang biasanya berangkat kerja jam 07:30 dan tidak boleh telat tapi saat itu mereka di kasih keringanan supaya bisa melaksanakan salat Ied sebelum kerja dan boleh masuk kerja siang, ada juga sebagian prusahaan katanya mereka di liburkan supaya bisa solat ied.
Di Jepang juga sudah banyak mesjid tempat untuk beribadah orang muslim dan banyak juga tempat-tempat yang menjual makanan halal yang bisa di konsumsi orang muslim. Itu sih yang aku tahu.
4. Sepeda
Di Jepang hampir semua orang menggunakan sepeda sebagai sarana transfortasi untuk mengantar mereka kemana-mana dan sarana transportasi sepeda ini sangat terkenal di Jepang, jarang ada yang menggunakan bus, kereta atau mobil pribadi ya mungkin kecuali jika jarak tempuh ke tujuan sangat jauh, menggunakan sepeda ini selain karena murah pasti bermanfaat juga bagi kesehatan tubuh ya.
Bersepeda juga memiliki aturannya di Jepang jadi tidak asal gowesssss ya, sepeda juga ada aturan lalu lintasnya, ada larangannya juga yaitu di antaranya pengendara sepeda di larang menelpon, di larang menggunakan payung dan orang dewasa di larang berboncengan dengan orang dewasa karena itu membahayakan ( jadi jika kalian punya pacar di Jepang jangan boncengan ya utamakan keselamatan dari pada keromantisan) heheeeee. Perlengkapan sepeda juga harus di perhatikan di antaranya yaitu Sepeda harus di lengkapi dengan lampu depan dan bel.
Jangan lupa ya tomodachi ikuti peraturannya karena jika kalian melanggar perturan kalian bisa di kenakan denda.
Wahhh luar biasa ya, bisa hidup sehat menurutku dan udaranya pasti segar karena polusi udara dari kendaraan berkurang.
5. Kimono
Setiap Negara pasti memiliki baju tradisyonal masing-masing termasuk Negara Jepang, Jepang memiliki baju tradisyonal yaitu kimono yang bisa di gunakan oleh laki-laki dan perempuan. Kerah bagian kanan harus berada di bawah kerah bagian kiri, bagian perut di ikat dengan kain yang di sebut obi, dan di ikatkan di bagian punggung, alas yang di gunakan adalah zora/genta.
Sebenarnya kimono memiliki beberapa jenis yang dapat di pakai oleh laki-laki dan perempuan, dan setiap jenisnya memiliki fungsi yang berbeda, yaitu menentukan setatus menikah atau belum, menentukan usia, menentukan formalitas acara yang di hadiri.
Diantaranya yaitu:
1.Kimono pernikahan
kimono jenis ini merupakan formal yang dapat di gunakan saat pernikahan.
2.Kimono pria
Tidak hanya wanita yang menggunakan kimono tapi ada juga kimono yang bisa di gunakan pria dengan model yang simpel dan warna gelap, kimono yang di gunakan pria, kimono paling formalnya yaitu hakama dan haori, sedangkan non formalnya yaitu kinagashi.
6. Sumpit
Cara makan orang Jepang dengan menggunakan sumpit cukup terkenal, makan menggunakan sumpit memiliki aturan, di antaranya yaitu di larang mengetukan sumpit ke piring atau cangkir (karena itu bukan stik dram ya tapi sumpit), di larang menusukan sumpit ke makanan (karena bukan mau bikin sate), dan di larang menggigit dan menjilat ujung sumpit (semua orang pasti tau kalo itu jorok dan sumpit juga bukan makanan yang bisa kamu gigit, di jilat apalagi di makan awas jangan sampai ya).
Cukup menarik dan unik karena tidak semua orang bisa melakukannya makan menggunakan sumpit.
7. Pekerja Keras
Masyarakat di Jepang juga terkenal dengan kerja kerasnya, mungkin bagi mereka tidak ada hari tanpa bekerja, semangat kerja mereka sangat luar biasa.
E. Belajar Bahasa Jepang
1. Manfaat belajar
Ada ada banyak manfaat belajar bahasa Jepang di antaranya yaitu, bisa memudahkan kita berkomunikasi dengan orang asing, bisa berbagi ilmu, terutama jika memiliki sertifikat lulus JLPT N3-N2 kita bisa memiliki peluang kerja di perusahaaan luar Negeri atau dalam Negeri dengan kemampuan bahasa kita, bisa juga kuliah di Jepang, bisa jadi penerjemaah dan bisa jadi guru Bahasa Jepang seperti yang pernah saya ceritakan tadi. Untuk kalian yang ingin belajar jangan berkecil hati ya dan tetap semangat.
2. Belajarku
Aku masih pemula dalam belajar, belajar mulai dari menulis hiragana, katakana, kemudian kanji, aku belajar menulis dengan cara berulang-ulang, aku menulis materi penting di buku khusus selain itu kadang aku menulis di selembar kertas dengan tinta berwarna warni untuk di tempel di dinding supaya pas bangun tidur aku bisa melihat dan mengingatnya, kemudian di iringi mengahafal kosakata dan belajar pola kalimat (tapi aku sering lupa hehe kadang juga tidak bisa membagi waktu belajar dan aktifitas).
3. Tujuan belajar
Sebelumnya tujuan awal belajar hanya sekedar ingin bisa saja dengan tujuan ingin mengerti percakapan DG dengan orang lain yang menggunakan bahasa Jepang.
Setelah aku tahu ada banyak manfaat belajar bahasa Jepang, banyak orang-orang hebat karena kemampuan bahasa Jepang, karena orang-orang hebat juga aku trinsfirasi belajar bahasa Jepang dengan tujuan yang lebih positif dari pada tujuan belajar sebelumnya yaitu terinsfirasi dari cerita tentang orang yang mantan pemagang yang jadi guru, mantan pemagang yang menjadi penerjemaah dan satu lagi terinsfirasi dari Yushi Tanaka sensei admin group belajar bahasa Jepang di group Wkwkjapan yang dengan iklas mengajari membernya dari belajar dasar padahal orang Jepang terkenal cuek "memangnya siapa Elu yang mau di ajarin kenal juga enggak" tapi aku salut sama dia karena ternyata dia mau berbagi ilmu kepada orang yang tidak dia kenal, hatiku jadi tergugah memiliki keinginan belajar dengan alasan ingin bisa berbagi ilmu kepada orang lain seperti mereka terutama berbagi ilmu kepada adik-adik kelasku yang memiliki keinginan magang atau ke jepang dengan alasan lain. satu lagi tujuanku yaitu setelah bisa bahasa Jepang berharap bisa ke Jepang baik liburan atau kerja (sekarang baru mimpi berharap suatu saat jadi nyata) heheeee.
Ada banyak budaya yang unik dan menarik lainnya dari Negara Jepang yang terkenal dengan sebutan Negeri sakura atau Negeri matahari terbit, Negara ini juga sering di sebut-sebut Negara maju dimana Jepang yang sangat lekat dengan budayanya yang tak pernah hilang sejak dulu, disiplin, kerja keras, pintar dan kreatif, selain itu juga karena pendidikannya sangat bagus Negara Jepang ini banyak di buru orang-asing untuk melanjutkan sekolah atau kuliah di sana. Jepang membuatku benar-benar jatu cinta, kagum dan salut karena ada banyak pelajaran yang dapat di contoh dari Negara ini, tapi aku juga bukan berarti tidak cinta kepada Negriku sendiri Indonesia.
Pesan:
"Setiap Negara memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, ada baiknya kita mengambil hal positif dari kelebihan yang di miliki Negara Jepang ada banyak pelajaran yang patut kita contoh dan terapkan pada diri pribadi seperti kerja keras, disiplin, kreatif dan lain-lain"
Penulis : Neng Sayaroh