Dentuman One Ok Rock melawan derap langkah Skripsi (Karya Lomba Menulis 2020)

lomba_2020Lomba Menulis, ★kelas kita (クラスでの活動)

Sedikit banyak, musik memiliki kemampuan magis yang luar biasa dan hal ini memiliki efek yang berbeda-beda bagi setiap orang yang mendengarkan. Ketika kita mendengarkan lagu sedih, kita akan merasakan mood yang berangsur menurun. Ketika kita mendengarkan lagu yang menyenangkan, kita akan merasa bahagia. Lagu uptempo dan ritme yang cepat akan membuat kita terhentak.

Lebih dari sekedar mempengaruhi perasaan, musik dapat membuat adrenaline seseorang naik dan mempengaruhi produktifitas dan motivasinya. Seperti halnya yang terjadi pada hidup saya dan begini tahap ceritanya.

1. Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama

Memiliki hobi menonton film membuat saya bolak – balik masuk duduk didepan layar lebar dengan popcorn ditangan atau cemilan yang sembunyi sembunyi disimpan dibalik tas, semua bergantung dengan volume dan berat isi kantong. Horor, misteri, drama, animasi, aksi dan tak lupa genre live action pun selalu dijajal beberapa kali setiap bulannya. Sebagai generasi 90an, animasi Samurai X tentu tidaklah asing. Mendengar versi live action nya diputar di bioskop dengan segera tiket pun dipesan. Disamping alur cerita yang meneggangkan dan tarian pedang indah nan mematikan, Samurai X juga menggaet musisi berbakat One Ok Rock sebagai pengisi soundtrack. Ketika credit title diputar, lagu “The Beginning” menghentak diruang teater. Vokal Taka yang khas, bas gitar Ryota yang menderu, pukulan drum Tomoya yang berenergi, dan pesona gitar Toru terus terngiang dalam pikiran saya. Pada awalnya saya mengira bahwa pelantun lagu ada band dengan bahasa ibu bahasa Inggris karena fasih lafalnya. Akan tetapi setelah saya mengetahui bahwa keempat personil One Ok Rock adalah orang Jepang saya makin takjub dan segera mencari lebih banyak informasi mengenai band tersebut. Tidak hanya berhenti sampai disitu rupanya musik One Ok Rock banyak berpengaruh terhadap ketepatan kelulusan Sarjana saya.

2. Ekspektasi yang Terlalu Tinggi

Pertama kali mendengar kata skripsi, saya mempersiapkan berbagai judul yang menantang untuk ditindaklanjuti. Sebagai seorang mahasiswa Ekonomi judul awal skripsi saya nampak terlalu menyimpang karena terlalu menitik beratkan pada sisi teknologi informasi. Setelah berbagai diskusi dengan dosen dan saya harus merelakan untuk judul skripsi dirubah menjadi lebih sederhana. Perjalanan mencari judul skripsi saya dimulai disini. Berbagai macam jurnal referensi saya baca, perpustakaan kampus disekitar saya pun saya datangi semua diperuntukkan untuk memperoleh judul yang tepat untuk skripsi saya. Setelah beberapakali ditolak dan berdiskusi lanjut akhirnya beberapa minggu kemudian judul saya disetujui oleh dosen pembimbing. Meski demikian rasanya terlalu cepat untuk merasa tenang.

3. Cobaan Pasca Sidang proposal

Setelah penggarapan bab pertama hingga ketiga rampung. Tiba saatnya sidang proposal. Hasilnya ternyata kurang membahagiakan. Satu pertanyaan dosen tidak berhasil saya jawab dengan baik. Saya sependapat dengan dosen penguji bahwa permasalahan keuangan tidak akan selesai hanya dengan mengganti manual menjadi terkomputerisasi. Ini pertanda tidak baik. Apabila saya sependapat dengan dosen penguji berarti saya harus mau untuk merombak tema besar skripsi saya juga. Saya lunglai. Dosen pembimbing saya meiminta saya untuk merubah judul untuk ketiga kalinya. Waktu saya tidak banyak. Satu bulan lamanya, saya berulang kali mengajukan pengganti judul dan tidak kunjung disetujui. Saya nyaris menyerah. Stress saya tinggi. Hingga pada akhirnya saya putuskan untuk merubah judul saya menjadi lebih sederhana (lagi). Dosen saya menyetujuinya namun dengan konsekuensi bahwa judul terbaru skrips saya tidak akan mendapatkan nilai sempurna, karena lebih sederhana. Tidak apa, yang terpenting saat ini saya harus lulus tepat waktu. Proses penggarapan bab 1-3 pun berjalan dengan mulus. Hingga waktu menunjukkan hanya tinggal 2 bulan.

4. 2 bulan menuju pengumpulan skripsi

Waktu saya semakin menipis dan saya baru menyentuh bab 4 dan masih harus membuat desain beberapa sistem bisinis berikut dengan dokumennya. Dalam satu hari saya bisa bimbingan 2 kali, pertama di pagi hari, setelah itu saya merevisi dan melanjutkan skripsi saya, kemudian pada malam dini hari saya mendatangi rumah dosen saya untuk bimbingan ke dua kalinya. Saya sungguh sangat beruntung bisa mendapatkan dosen yang sungguh perhatian dan mau membukakan pintu rumahnya meski sudah menunjukkan pukul 11 malam.

5. One Ok Rock dan kemampuan magisnya

Saya sungguh bekerja seperti orang kesetanan setiap hari. Berada didepan komputer menggarap tema yang sama. Saat ini saya hanya membutuhkan doping asupan makanan yang tepat dan suntikan penyemangat. Pola makan saya sangat tidak teratur, namun dalam hal penyemangat One Ok Rock sangat berjasa besar. Saya memutar konser One Ok Rock di Yokohama Stadium ribuan kali. Aura konsernya sangat membara, dan liriknya menggebu gebu membuat saya terus terjaga. Dosen saya pun mengapresiasi saya dalam hal kecepatan pengerjaan. Meski beliau sudah optimis bahwa saya tidak mampu menyelesaikan skripsi saya tepat waktu. Namun kenyataan tidak dapat terbantahkan, 400 lebih halaman skripsi bisa saya rampungkan tepat pada waktunya. Semua karena music One Ok Rock yang tidak berhenti menyemangati saya.

Terimakasih Taka, Toru, Tomoya, dan Ryota. Teruslah berkarya dan menginspirasi. Semoga kelak bisa berjumpa.

Penulis: Maria Luisa