Musim Dingin dan Musim Semi di Jepang

ciri ciri orang Jepang, kebiasaan, niko2Budaya & Kehidupan, kebiasaan, niko2


 

Halo, salam kenal dari Niko2 sensei, terimakasih atas jawaban & respon adik2 maniiiss atas cerita saya sebelumnya♪ Kali ini saya teruskan saja dengan Part II (serasa penulis cerbung ♪♪) Selamat membaca…

 

Niko2 sensei part II:

ながふゆあとはるました。 -Musim Dingin dan Musim Semi di Jepang-

 

Pengalaman Salju Pertama di Jepang

Jepang mempunyai 4 musim. Namun, tidak setiap tahun di musim dingin salju turun, lalu kalau salju yg turun tidak lebat, maka salju akan langsung meleleh menjadi seperti air hujan. Saya beruntung sekali karena di musim dingin pertama saya di Jepang, di daerah Tokyo dan sekitarnya (Kanto) turun hujan salju yang sangat lebat sehingga taman2 dan jalan2 dilapisi salju putih yg indah♪ Saya cukup sabar menunggu sampai hujan salju reda, sesudah itu, saya dan Ren, anak asuh (Lihat cerita sebelumnya) keluar supaya bisa main salju di sekitar rumah, memang dingin sekali tetapi siapa takuuttt!! Namanya juga pertama kali(dlm hidup ) bisa main salju di tengah hujan rintik kecil… saya langsung mangaap (buka mulut) ke atas, Ren tanya “ngapain? Niko2; “ makan salju!” R;” lapar ya?” N;bukan lapar, bahagia saja!!! R”Apa rasanya? N; “ Coba saja sendiri” R”oh ,ok! Yeay!” kita mangap2 seperti ikan maskoki wkwkwk (^O^). Selain itu, kita membuat mini snowman yg genduuut dan snowkid imut, dll, dll.

 

Dimarahi Suami ^^; Tapi Kenangan Pertama yang Enaaak

Waktu saya cerita ke suami, saya dimarahi… “anak orang diajari makan salju saat hujan salju, kalau dia sakit bagaimana, kalau dilihat tetangga gimana?”Lho? Banyak yang ngeliatin kita berdua, mereka ikutan ketawa2 tuh!!wkwkwk… Saya baru sadar, mungkin saya masih seperti anak kecil juga mmhh jadi kuatir, memang semua sudah terjadi, aduh semoga R tidak sakit mmhh (_ _); tetapi untung R tidak sakit!! Ok. Lain kali saya harus hati-hati supaya teman kecil saya selalu aman dan bahagiaaaa (^O^)

 

初雪はつゆきおも美味おいしかったです。
Kenangan tentang salju pertama adalah “Enaaaaak!!!”

 

Pelajaran yg bisa diambil “Think Twice!! Before doing something”. Pikir dua kali sebelum melakukan sesuatu!

 

 

Bunga Sakura dan Hanami

Sesudah musim dingin yang panjang, musim semi datang, udara mulai menghangat dan bunga2 mulai berkembang dengan cantik, tetapi yang paling cantik, indah & heboh (untuk saya) adalah “Bunga Sakura” ❤❤❤.  Satu pohon penuh bunga2 kecil berwarna pink muda… satu pohon saja sudah cantik, apalagi biasanya banyak sekali pohon sakura, hati ini serasa menjadi lebih ringan dan bahagia dengan melihat keindahan sakura. Sayangnya bunga Sakura biasanya hanya bertahan selama 2 minggu, lalu dia gugur digantikan oleh daun2 pohon Sakura. Acara menikmati keindahan bunga sakura ini disebut Hanami. (hana花=bunga, mi 見=lihat)

 

花見(hana-mi) & “花マン見(hana-man-mi)*

*hana-man-mi → istilah buatan saya, man=org => melihat orang2 berhanami

Selain lihat bunganya, lihat juga orang2 nya wkwkw, seru sekali melihat orang2 bersuka-ria dibawah pohon Sakura, di siang hari (keluarga, mahasiswa, ibu2&anak dll) dan di malam hari (salaryman/OL=Office Lady, orang2 kantor, dll) di siang hari banyak yg piknik sambil main2, tidur2an, pacaran, dll di malam hari banyak yg nyanyi, makan, minum bir, dll, dll. Di sekitar taman besar yang penuh pohon sakura biasanya ada stand2 yg menjual makanan yakisoba, takoyaki, karaage, nomimono (minuman), watagashi, dll, Orang2 (Jepang) secara otomatis antri! antri beli takoyaki, antri beli minuman, bahkan antri ke toilet. Mmmhhh saya yang baru datang dari Indonesia kadang ndesonya kelihatan, 1. salah antri 2. sudah antri eeeh lupa bawa dompet, 3. mau nyerobot eeeh ketahuan yang jual. (tidak dimarahi, cukup dilirik dan diplototi!! Yg membuat jantung rasanya hampir copot)

 

Ikut Acara Hanami dengan Orang2 Kantor Suami

Teman2 kantor suami belum pernah bertemu dengan saya (pengantin baru plus orang asing, otomatis banyak yg ingin tahu/bertemu saya) Jadi mereka mengundang saya untuk ikut berhanami. Saya senang, tetapi grogi juga. Ah tidak apa mereka sangat baik (kata suami) Ok, saya harus cantik, rapih, elegant, chic, tidak pakai minyak telon tapi parfum(^O^), mandi 7 sabun dll, dll (dalam hati). Kata suami (yg herannya bisa baca hati saya) iya mau dandan 24 jam boleh, pokoknya tepat waktu ya, kita janjian di stasiun. Ok jangan kuatir, saya on time, saya juga belajar あいさつaisatsu ringan dalam Bahasa Jepang! OK persiapan matang hahaha! Saya pasti kelihatan dewasa!! Istri yang cantik, pintar dsb, dst. (hayalan (^^♪)Akhirnya kita bertemu, teman2 kantor dan para boss. Suasana langsung ramai dan hangat karena mereka langsung bagi2 minuman dan “kanpaiii” Sambil minum2 kita makan2 diatas tikar biru yang besaaar, saya tidak dapat masalah karena hampir semua orang bisa Bahasa Inggris dan ada translator tercinta(suami) disebelah saya. Acara hanami sangat berkesan untuk saya, dan saya langsung jatuh cinta dengan Hanami ini. (sampai sekarang)

 

Psst:
Tetapi hayalan saya (di atas) langsung kandas di 5 menit pertama!!! (- -) !!! pada saat boss suami bilang “ Kita pernah bicara di telepon (dia tersenyum lebar) saya yang pernah ajarin cara masak kare Jepang lewat telepon, waktu itu kamu panik ya?” AAAAWW OMG jadi orang yg sangat baik yang suka beri saya advise masak itu boss suami saya!!! Aduuuuuh mau taro dimana muka saya yah… apanya yang dewasa, elegant, chic dll,dll mungkin titel yg tepat adalah “pengantin baru yang suka panik waktu masak & tekan tombol SOS ke suami”.

 

Contoh percakapan pengantin baru ❤…(^o^)… ❤

Niko2: Besok ingin makan apa?

S(uami): Kamu bisa masak apa?

N: (dalam hati? masak air, masak super mie, goreng telor)
Saya bawa buku masakan.

S: Kare Jepang! (sesudah pilih2 dr buku)
Besoknya sore2 S masih di kantor kerja.

N: Maaf, SOS !!, bumbu kare tidak ketemu di supermarket.

S: tunggu sebentar….

B(oss suami): kenapa? aduh kasian, saya bantu ya… bilang saja “Kare ruu sagasu”, pilih merek SB.”

Terdengar suara tawa S dan B… saya pikir B itu bawahan suami (yg baik) ternyata boss yg rendah hati.

 

Pelajaran berkesan yang saya dapat dari Hanami pertama adalah budaya antri dan rendah hati, atau jangan lupa belajar masak sebelum ke Jepang!!

 

おしまい。❤ 

 

Q&Aタイムです! OK, sekarang waktunya tanya jawab

Pengalaman saya diatas itu sudah puluhan tahun yang lalu, tetapi budaya disiplin antri dan rendah hati ini tetap berlangsung sampai sekarang di Jepang(saya sebut budaya karena dari anak kecil sampai nenek melakukannya tanpa diperintah) ♪♪ Bagaimana dengan adik2 ? angan2 belum pernah antri wkwkwk Belum lama ini ada video antri dari Madura tetapi bukan orang2 yg antri malah sandal jepit !!

1. Pengalaman antri apa dan bagaimana yg pernah adik2 lakukan di tempat masing2?

2. Seandainya (imajinasi saja ya) adik2 sedang di Jepang & ingin buang air kecil (ehem ehem ) tetapi ternyata di depan toilet antrian panjang!!Dalam situasi ini apa yang dilakukan?

 

Terima kasih.

 


Contributor: Guru Niko-Niko*

*Beliau adalah seorang Indonesia yang sudah lama tinggal di Jepang, dan ngajar bahasa Indonesia di sebuah Universitas di Jepang. Oleh karena tidak bermaksud “tebar pesona”, beliau tampil di sini dengan nama pena, yaitu ニコニコ先生 (Guru Niko2).