Partikel Mo dan Introduksi Toritate-joshi「も」

N4-5, Partikel MoFuku-Joshi, Tata Bahasa

PenjelasanKosakataLatihan

 

Kali ini kita akan mempelajari partikel “mo”, tetapi sebelumnya kita belajar dulu tentang sejenis partikel, yaitu “toritate-joshi”. Soalnya, partikel “mo” yang merupakan salah satu “toritate-joshi” ini, fungsi dan jenisnya sangat berbeda dengan “kaku-joshi (partikel ga, o, ni, de, to, e, kara, made, dan yori). Kuy.  🙂 

 

1. Kaku-joshi dan Toritate-joshi

Kaku-joshi (Partikel yang menunjukkan kelas kata)

Kaku-joshi (partikel ga, o, ni, de, to, e, kara, made, dan yori)” adalah partikel yang menunjukkan hubungan antara kata benda yang ditunjukkan partikel tersebut dengan predikat. Misalnya, “ga” menunjukkan subjek, “o” menunjukkan “objek”, “e” menunjukkan arah atau tempat tujuan, dan seterusnya.

 

Toritate-joshi (Partikel yang menunjukkan perasaan pembicara)

Sedangkan, Toritate-joshi (partikel wa, mo, dake, shika, hodo, bakarai, dll) merupakan partikel yang menunjukkan tanggapan atau perasaan pembicara terhadap hal dalam konteks.

Kata kerja “toritate-ru” bermakna “mengambil sesuatu sebagai suatu peranan (fungsi)” dalam bahasa Jepang, dan “toritate-joshi” juga memang “mengambil” sebuah unsur untuk menunjukkan tanggapan atau perasaan pembicara. Coba ingat partikel “wa” yang kita pelajari kemarin. Toritate-joshi partikel “wa” berfungsi untuk menunjukkan topik dengan cara “mengambil” sebuah unsur dari unsur-unsur seperti subjek, objek, dan seterusnya dalam kalimat. Oke, hari ini dan besok kita akan mempelajari beberapa partikel toritate-joshi.

 

Koneksi Partikel "kaku-joshi" + "Toritate-joshi"

1. Partikel “ga” atau “o” + "Toritate-joshi" → "ga" atau "o" dihilangkan
2. Kaku-joshi lain → "Kaku-joshi" + “Toritate-joshi” (ada pengecualian)

Pada dasarnya, peletakan partikel toritate-joshi sama dengan peletakan partikel “wa” yang pernah kita pelajari sebelumnya. Jika “KB + ga” atau “KB + o” diangkat dengan partikel toritate-joshi, partikel “ga” dan “o” dihilangkan, dan diganti dengan partikel toritate-joshi. Sedangkan, jika partikel selain “ga” dan “o” diangkat dengan partikel toritate-joshi, langsung saja partikel toritate-joshi tersebut diletakkan di belakang partikel kakujoshi.

 

ちちほんう→ちちほんう。
Chichi ga hon o kau. → Chichi wa hon o kau.
*partikel "ga" diganti dg "wa".

 

父がほん買う→ほんちちう。
Chichi ga hon o kau. → Hon wa chichi ga kau.
*partikel "o" diganti dg "wa".

 

日本にほんほんう→日本にほんほんう。
Nihon de hon o kau. → Nihon de-wa hon o kau.
*partikel "de" dibubuhkan dg "wa"

 

Namun, secara khusus, partikel “ni” yang menunjukkan tempat keberadaaan, tempat tujuan, atau titik akhir, dan partikel “e” dapat dihilangkan, dan diganti dengan toritate-joshi, atau boleh juga partikel toritate-joshi langsung diletakkan di belakang partikel kakujoshi. Misal,

 

クタ観光客かんこうきゃくがたくさんいます。
Kuta ni kankookyaku ga takusan i-masu.
Ada banyak turis di Kuta.

○ クタ観光客かんこうきゃくがたくさんいます。
Kuta wa kankookyaku ga takusan i-masu.
○ クタ観光客かんこうきゃくがたくさんいます。
Kuta ni wa kankookyaku ga takusan i-masu.
Di Kuta, ada banyak turis.

 

2. Partikel Mo

 

Pola Kalimat

 KB (Partikel) も 
 KB (Partikel) mo 
 KB juga / pun / dll 

 

Struktur kalimat

 

Penjelasan

Partikel Toritate-joshi “mo” digunakan untuk menunjukkan berbagai tanggapan pembicara terhadap hal dalam konteks. Setiap penggunaan dijelaskan sebagai berikut di bawah.

 

2-1. Sebagai Penunjuk Kesamaan (juga / pun)

Partikel “mo” digunakan untuk menunjukkan kesamaan atau serupa halnya dengan yang lain, atau yang tersebut dahulu.

 

これは野菜やさいです。あれ野菜やさいです。
Kore wa yasai desu. Are mo yasai desu. (partikel “ga” dari “are ga” diganti dg “mo”)
Ini sayur. Itu juga sayur.

 

バスでけます。電車でんしゃけます。
Basu de ike-masu. Densha de-mo ike-masu. (partikel “mo” dibubuhkan di belakang partikel “de” dari “densha de” )
Bisa pergi dengan bus. Bisa pergi dengan kereta juga.

 

あのひとインドネシアじんです。
Ano hito mo Indonesia-jin desu. (partikel “ga” dari “ano hito ga” diganti dg “mo”)
Orang itu juga orang Indonesia.

 

わたしかえります。
Watashi mo kaeri-masu. (partikel “ga”dari “watashi ga” diganti dg “mo”)
Saya juga pulang.
*kalimat ini mengandung makna bahwa ada juga yang pulang selain watashi.

 

サテ注文ちゅうもんしましょう。
Sate mo chuumon shi-mashoo. (partikel “o” dari “sate o” diganti dg “mo”)
Mari pesan sate juga.
*kalimat ini mengandung makna bahwa selain sate ada juga makanan-makanan yang sudah dipesan.

 

アメリカ[]ってみたいです。
Amerika [ni]-mo itte mitai desu. (partikel “mo” dibubuhkan di belakang partikel “ni” dari “Amerika ni”, atau partikel “ni” diganti dg “mo”)
Ingin coba pergi ke Amerika juga.
*kalimat ini mengandung makna bahwa selain Amerika ada juga tempat lain yang ingin dikunjungi pembicara.

 

2-2. Sebagai Penunjuk Kelebihan

Partikel “mo” digunakan untuk menunjukkan kelebihan jumlah. Pembicara menunjukkan penekanan perasaannya terhadap jumlah yang banyak dengan menggunakan partikel “mo”.

 

昨日きのうは、12時間じかんました。
Kinoo wa, 12-jikan mo ne-mashita.
Kemarin saya tidur sampai 12 jam (banyaaak bgt, gilaaa!)

 

もう、2時間じかんちましたが、まだません。
Moo, 2-jikan mo machi-mashita ga, mada ki-masen.
Sudah menunggu sampai 2 jam, tetapi belum datang juga. (laaaamaa dan kesal!)

 

このバッソが3まんルピアするんですか。たかすぎます。
Kono bakso ga 3-man rupiah mo suru’ n desu ka. Taka-sugi masu.
Bakso ini aja 30.000 rupiah (gilaaa dan kaget) ?! Kemahalan.

 

100万円まんえん貯金ちょきんできたんですか!
Hyaku-man-en mo chokin dekita’ n desu ka.
Sudah bisa menabung sebanyak 1 juta yen (wah hebat)!

 

2-3. Sebagai Penunjuk Keseluruhan

Partikel “mo” digunakan untuk menunjukkan keseluruhan, khususnya dalam kalimat negatif. “Mo” ini sering disertai dengan kata tanya, dan menyangkal hal secara utuh dalam kalimat negatif.

 

だれできません。
Dare mo deki-masen.
Siapa pun tidak dapat melakukannya.

 

なにりません。
Nani mo shiri-masen.
Tidak tahu apa pun.

 

どこきたくありません。
Doko ni-mo iki taku ari-masen.
Tidak mau pergi ke mana pun.

 

どこいっぱいです。
Doko mo ippai desu.
Di mana saja sudah penuh.
*cari-cari tempat parkir, tetapi di mana saja penuhhh.

 

ひらがなけません。
Hiragana mo kake-masen.
Hiragana saja belum bisa nulis.
*dia tidak bisa menulis kana secara utuh.

 

小学校しょうがっこう卒業そつぎょうしていません。
Shoogakkoo mo sotsugyoo shite i-masen.
SD saja belum tamat.
*dia tidak tamat sekolah apa pun.

 

2-4. Sebagai Penunjuk Contoh Ekstrem

Partikel “mo” digunakan untuk menunjukkan contoh ekstrem untuk mengekspresikan bahwa sebenarnya kejadian yang terjadi adalah hal yang wajar.

 

普段ふだん、やさしいケンさん今回こんかいおこりました。
Fudan yasashi-i Ken-san mo konkai wa okori-mashita.
Ken yang biasanya ramah saja marah kali ini. (apalagi orang biasa. “pasti marah” )

 

デシさんは漢字かんじをよくっています。日本人にほんじんわたしびっくりしました。
Desi-san wa kanji o yoku shitte i-masu. Nihon-jin no watashi mo bikkuri shi-mashita.
Desi sangat mengetahui kanji. Saya sebagai orang Jepang pun kaget. (apalagi orang asing. “pasti kaget” )

 

さるからちる。
Saru mo ki kara ochiru.
Monyet saja jatuh dari pohon. (apalagi bukan monyet. “pasti jatuh”)
=Peribahasa Jepang yang artinya sama dengan “sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu akan jatuh juga” dalam peribahasa Indonesia.

 

2-5. Sebagai Penunjuk Penekanan Perasaan Pembicara

Partikel “mo” digunakan untuk menunjukkan penekanan perasaan pembicara seperti rasa sayang, kesal, terharu, dan lain-lain terhadap hal atau kejadian. Ekspresi ini bahasa Jepang banget….

 

明日あすで、レバラン休暇きゅうか終わりだ。
Asu de, Lebaran-kyuuka mo owari desu.
Cuti Lebaran pun berakhir besok. (sayaaaaaang)

 

わたしむすめとうとう結婚けっこんします。
Watashi no musume mo tootoo kekkon shi-masu.
Akhirnya, anak perempuan saya pun akan menikah. (terharuuuu, tp sedihhh jugaa)

 

今日きょうで、ケンさんわかれです。
Kyoo de, Ken-san to-mo owakare desu.
Hari inilah kita berpisah dengan Ken. (sedihhh)

 

Sekiaaaaaan  😎 

 

 

kankoo-kyaku: wisatawan, turis
chuumon-shi: →chuumon-suru(memesan)
chokin: menabung uang
ippai: penuh
sotsugyoo shite: →sotsugyoo suru(tamat)
fudan: biasanya
okori: okoru(marah)
bikkuri-shi: →bikkuri-suru(kaget)
saru: monyet
kyuuka: cuti, libur
musume: anak perempuan saya/kami
owakare: perpisahan

 

 

tunggu