Introduksi Kala (Tense) dalam bahasa Jepang 日本語の時制
Kala (Tense)
Penjelasan
Pada dasarnya, bahasa Jepang hanya dapat mengekspresikan dua kala, yaitu masa lampau dan masa non-lampau. Bentuk masa lampau disebut sebagai “Bentuk Ta: タ形(Ta-kee)” karena kebanyakan kalimat diakhiri dengan “Ta”, sedangkan bentuk masa non-lampau disebut sebagai “Bentuk Ru: ル形(Ru-kee)” karena beberapa kalimat kata kerja diakhiri dengan “Ru”.
Kala dalam bahasa Jepang menyatakan hubungan antara “waktu saat pembicara menyatakan” dengan “waktu saat hal terjadi atau dilakukan”. Jika pembicara menyatakan hal-hal yang telah terjadi, maka kala tersebut dinyatakan sebagai masa lampau, sebaliknya, jika pembicara menyatakan hal-hal yang sedang atau akan terjadi, maka kala tersebut dinyatakan sebagai masa non-lampau.
1. Bentuk Ta (Bentuk Lampau)
★1-1. KK
Positif
Halus: ~ました(mashita)
Biasa: ~た(ta)
Negatif
Halus: ~ませんでした(masen deshita)
Biasa: ~なかった(nakatta)
★1-2. KS-i
Positif
Halus: ~かったです(katta desu)
Biasa: ~かった(katta)
Negatif
Halus: ~く(は)ありませんでした(ku (wa) ari-masen deshita)、~くなかったです(ku nakatta desu)
Biasa: ~くなかった(ku nakatta)
★1-3. KS-na/KB
Positif
Halus: ~でした(deshita)
Biasa: ~だった(datta)
Negatif
Halus: ~ではありませんでした(dewa ari-masen deshita)
Biasa: ~ではなかった (dewa nakatta)
2. Bentuk Ru
★2-1. KK
Positif
Halus: ~ます(masu)
Biasa: ~u (Bentuk Kamus)
Negatif
Halus: ~ません(masen)
Biasa: ~ない (Bentuk Nai)
★2-2. KS-i
Positif
Halus: ~です(desu)
Biasa: ~い(i)
Negatif
Halus: ~く(は)ありません(ku (wa) ari-masen)、くないです(ku nai desu)
Biasa: ~くない(ku nai)
★2-3. KS-na/KB
Positif
Halus: ~です(desu)
Biasa: ~だ(da)
Negatif
Halus: ~ではありません(dewa ari-masen)
Biasa: ~ではない(dewa nai)