Jepang Itu Bersih, Cepat, Indah, Tapi Sibuk
Halo teman teman semua, hari ini saya akan menceritakan, sedikit mengenai kehidupan di Jepang. kita pasti tidak asing dengan negara yang berjuluk negeri sakura, dengan keindahan alam dan gaya hidup orang orangnya yang sehat membuat kita ingin pergi kesana.
Baiklah, untuk hari ini saya akan sedikit berbagi mengenai sikap dan prilaku orang orang berdasarkan pengalaman saya bertanya kepada wisatawan Jepang. Mari langsung saja menuju topik hari ini.
1. Budaya (hidup bersih)
Orang Jepang sangat menjungjung kebersihan baik itu dirumah maupun dimana pun mereka berada, mereka dalam melakukan kegiatan baik itu berkerja seperti contohnya pegawai bank, kantor maupun swalayan selalu melakukan bersih bersih sebelum maupun sesudah berkerja, dan siapa yang melakukannya?, jawabannya semua orang, baik itu senior maupun junior semuanya bertanggung jawab membersihkan area kerja baik itu mengelap kaca , meja, kursi, komputer,, memberihkan Ac, serta melakukan pengecekan terhadap alat alat kerja. adapun juga istilah istilah dalam bahasa Jepang yang bahkan diajarkan kepada anak-anak disana:
整理(せいり)=Mensortir/atur (membersihkan lingkungan dengan membuang barang yang tidak berguna.)
整頓(せいとん)=Rapi (rapi dalam arti menaruh benda pada tempatnya)
*contoh : membuang sampah berdasarkan jenisnya.
躾(しつけ)=Disiplin (Taat dan patuh terhadap semua peraturan baik itu dalam maupun luar tempat umum)
*contoh di lingkungan kerja : tidak terlambat, menggunakan perlengkapan keselamatan dalam berkerja.
2. Tokyo (Tidak sebagus kota kota Jepang yang lain)
kenapa? Tokyo adalah Kota yang besar dan ramai, semua orang terlihat cepat dan bahkan wajah wajah mereka jarang ada yang tersenyum.
Iya, karena semua orang Tokyo SUPER SIBUK,Ini disebabkan karena orang orang yang tinggal di Tokyo sangat menghargai waktu dan selalu fokus terhadap tujuan mereka ketika keluar dari rumah. Jangan heran jika suatu saat anda pergi ke Tokyo , anda akan merasa sendirian karena tak ada yang menyapa. (istilah gaulnya sih "dikacangi"😅)
3. Orang Jepang jalannya cepat (Hayai)
Seperti yang saya ceritakan diatas, orang Jepang jalannya cepat bahkan terkesan terburu buru,
itu dikarenakan beberapa faktor:
•Cuaca : Cuaca sangat perpengaruh terhadap aktivitas di Jepang, terutama musim dingin (冬/ふゆ), iya jika mereka terlambat sampai rumah, kantor, maupun perusahaan sama artinya mereka akan kedinginan.
•Sibuk : Setiap hari, akan selalu ada kesibukan yang harus dikerjakan, baik itu pergi berkerja, bertemu pelanggan, dan lain lain, itu dikarenakan jika mereka tak tepat waktu, maka orang lain akan sulit untuk mempercayai pelaku.
•Tidak mau ketinggalan kereta: Ketinggalan kereta itu artinya kalian terlambat berkerja, jika kalian terlambat itu sama saja dengan melanggar aturan perusahaan. kenapa orang Jepang jarang menggunakan mobil pribadi? Itu dikarenakan harga mobil disana mahal, dan banyaknya berbagai aturan hukum yang ketat untuk memperoleh SIM.
4. Meletakan Sandal menghadap keluar (Genkan)
Genkan adalah istilah budaya dimana orang orang akan melepas sandal ketika berkunjung melihat
lantai depan dengan tinggi kurang lebih 6CM, biasanya tuan rumah akan menyediakan tempat untuk menaruh sandal maupun sepatu yang berupa rak, ketika kita akan memasuki ruangan, saya sarankan anda tetap menggunakan kaos kaki, karena memasuki ruangan dengan kaki telanjang dianggap hal kotor.
Nah, biasanya kita sering melihat di Anime maupun film, orang jepang menaruh sandal menghadap keluar, kenapa? menurut orang Jepang, meletakan sandal mengadap keluar,
itu mencerminkan etika yang baik, dan tentunya mempermudah kita ketika keluar. (berkaitan dengan karakter yang cepat).
Adapun berapa istilah atau kosa kata sebagai berikut:
•下駄(げた)/Geta : Sandal bakiak yang biasanya terbuat dari kayu dengan ciri khas yang memiliki gigi yang bertujuan agar tidak licin pada jalan berlumpur. biasanya geta digunakan bersama dengan "Yukata" pada saat festival kembang api.
•ユカタ/Yukata : Sejenis kimono dengan kain tipis.
Demikian sedikit mengenai budaya dan kehidupan di Jepang yang bisa saya ceritakan kepada teman teman, semoga artikel di atas dapat meberikan hal yang positif kepada teman teman kedepannya. sampai jumpa dan TERIMA KASIH.
Penulis: Putu Wita Muliyadi