Aku dan Jepang By AsakuraHannah (karya lomba menulis 2022)

lomba_2022Lomba Menulis

Aku dan Jepang. Judul ini menarik perhatianku saat melihat tema. Tema tersebut mengingatkan aku pada diriku sendiri. Judul ini yang sudah paling cocok untuk tulisanku. Memang sih, sejak kecil duniaku tidak pernah lepas dari dunia seputar Jepang. Bila tidak menonton Anime dan membaca Manga Jepang, aku mungkin tidak akan pernah berjodoh dengan Jepang. Aku mengenal berbagai macam budaya melalui Anime dan Manga. Satu persatu kuperhatikan mulai dari cara minum teh, ber-Yukata, dan juga Onsen. Tidak hanya itu, bagaimana mereka membawakan suatu karakter dalam Anime menjadi hal yang berharga dan sangat lekat pesan moralnya terhadap kehidupan sehari-hari. Aku belajar bagaimana mereka berdisiplin setiap harinya, aku belajar menghargai waktu, dan aku belajar bagaimana menghargai suatu budaya yang indah. Disitulah bagaimana aku tumbuh dewasa. Aku dan Jepang memang tidak terpisahkan.

Yukata dan Matsuri

Aku yang menonton Anime tentu akan sering melihat adanya festival budaya Jepang. Matsuri. Sampai aku datang ke event tahunan Ennichisai di Blok M, Jakarta, saat sudah dewasa. Aku terkesima dengan berbagai budaya yang dipertunjukkan. Aku selalu menantikan saat-saat mereka membawa Omikoshi yang kecil sampai yang sangat besar dan bagaimana mereka saling bekerja sama untuk mengangkat kuil tersebut di tengah keramaian. Sungguh sesuatu yang tidak pernah bosan ditonton setiap tahunnya. Tidak hanya itu, aku yang berkeinginan untuk memakai Yukata sejak kecil, impianku tersampaikan saat berkeliling Ennichisai Matsuri. Aku juga bisa belajar caranya memakai Yukata dengan benar dan rapi. Senangnya juga setiap tahun bisa meraih balon air dengan sekali atau dua kali pancing. Hal yang paling lucu adalah saat aku dan temanku membahas Oden dan orang Jepang yang berjualan Oden kemudian menawarkan kami dalam Bahasa Jepang. Temanku terheran dan bingung harus menjawab apa, aku juga ikut tertawa karena kaget. Bagaimana mungkin dia mendengar percakapan kami dari jarak yang tidak begitu dekat. Kalo ingat itu lucu juga. Tentunya semua yang kutonton di Anime membuatku sangat mencintai budaya Jepang lebih lagi, terutama saat bisa merasakannya langsung di Festival tahunan Ennichisai. Oh iya, Ringo Ame pun tidak ketinggalan. Hal yang belum kesampaian, apa ya? Mungkin ikut untuk menggotong Omikoshi bersama. Semoga bisa tersampaikan.

Tanuki Dance dan aku memakai Happi

Sopan dan Disiplin

Hidup yang disiplin itulah yang sangat kukagumi. Negara Jepang sangat tertib dan bersih. Bahkan airnya pun jernih. Aku sangat menyukai kesopanan mereka. Karena tumbuh bersama dengan Anime dan Manga, pola hidupku pun juga mengikuti mereka, yang sopan dan disiplin. Terutama soal kebersihan. Mereka sangat menghargai alam.

Menghargai Waktu

Waktu sangat berarti. Dalam 1 menit, apa yang kau lakukan bisa diteruskan lebih dari satu menit. Orang Jepang memiliki pola pikir seperti ini. Itu yang membuatku juga belajar untuk konsisten dalam berbagai macam kegiatan dalam hidupku.

Baca Situasi!

Satu hal yang kukagumi adalah, orang Jepang sangat peka terhadap situasi. Mereka sangat menghargai privasi orang, sehingga mereka bisa membaca situasi. Aku menyukai sisi ini, karena aku pun belajar menaruh diriku di posisi orang lain agar dapat lebih peka terhadap perasaan mereka, terutama di saat mereka kesulitan.

Cantiknya Bunga Sakura

Bunga yang satu ini sangat indah. Aku tahu Bunga Jepang yang utama adalah Chrysanthemum, atau bisa disebut Kiku. Bagiku, Bunga Sakura ini sangat indah. Dia tidak berbunga setiap waktu, namun pada saatnya berkembang, bunga ini menghiasi seluruh negara dengan lembut, memahkotai rambut setiap orang yang lewat dibawahnya dengan caranya yang simple namun elegan. Ini bunga kesukaanku.

Indahnya Hiragana, Katakana, dan Kanji

Terakhir dari sekian banyaknya rasa cinta. Tulisan Jepang itu sangat indah. Ada ciri khasnya tersendiri yang membuatku suka saat mempelajari dan menulisnya secara langsung. Kanji-nya juga terstruktur sedemikian rupa agar tercipta tulisan yang indah. Kombinasi Hiragana, Katakana dan Kanji sangat memukau pandanganku setiap kali aku melihatnya. Aku ingin bisa membaca dengan lacar setiap guratan yang tertera pada kata-katanya.

Memang Aku dan Jepang tidak terpisahkan. Mungkin kalau disebutkan aku tanpa Jepang, rasanya ada yang hilang. Jika ditanya apa yang kucinta pada Jepang, aku tidak bisa menjawab hanya satu atau dua saja. Aku mencintai seluruhnya. Demikianlah artikel ini. Ah, aku seperti menulis surat cinta. Rasanya tidak cukup untuk melampiaskan perasaan cinta ini di dalam satu artikel. Aku senang bisa menyampaikan perasaan ini dengan sepenuh hatiku, meski belum semuanya. Mungkin perlahan, tapi pasti.

Aku dan Jepang. Selamanya.

Penulis: AsakuraHannah