10 Hal Seputar Kaigo atau Caregiver Lansia di Jepang (karya lomba menulis 2023)
Menjadi seorang kaigo atau caregiver lansia di Jepang adalah sebuah pekerjaan yang banyak dilirik oleh tenaga kerja Indonesia yang ingin merantau ke Jepang. Saya adalah salah satu orang yang pernah merasakan pengalaman sebagai kaigo di negara yang berjuluk negeri matahari terbit tersebut. Banyak suka-duka yang saya rasakan selama menjadi seorang kaigo. Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi berbagai hal yang saya temui dan ketahui selama menjalankan tugas sebagai kaigo di Jepang. Berikut adalah 10 hal seputar kaigo atau caregiver lansia di Jepang yang semoga saat bermanfaat bagi siapapun yang ingin menjalani pekerjaan ini.
- 1. 1. Gaji yang Relatif Stabil
- 2. 2. Jatah Liburan dan Kesempatan Mengunjungi Berbagai Kota di Jepang
- 3. 3. Kemampuan Bahasa Jepang yang Meningkat
- 4. 4. Mayoritas Menggunakan Sepeda untuk Pergi dan Pulang Kerja
- 5. 5.Menambah Relasi dan Teman dari Berbagai Negara
- 6. 6. Waktu Kerja dan Tugas yang Terjadwal
- 7. 7. Merasakan Kepuasan Hati Tersendiri
- 8. 8. Terasa Sulit di Awal
- 9. 9. Potongan Pajak dan Asuransi yang Lumayan Besar Jumlahnya
- 10. 10. Sesekali Merasakan Home Sick atau Rindu Rumah
1. Gaji yang Relatif Stabil
Penghasilan sebagai kaigo atau caregiver lansia di Jepang terbilang relatif stabil. Meskipun setiap kaigo yang bekerja di roujin home atau panti lansia tidak sama besaran gajinya, namun rata-rata setiap bulannya seorang kaigo bisa mendapatkan gaji antara 15-20 juta rupiah. Penghasilan itu bisa lebih besar lagi apabila kaigo tersebut mengambil sift malam.
2. Jatah Liburan dan Kesempatan Mengunjungi Berbagai Kota di Jepang
Biasanya seorang kaigo akan diberi jatah libur lebih dari delapan hari setiap bulannya. Selama libur, kaigo bisa memilih untuk berkeliling kota-kota yang ada di Jepang. Jika hendak liburan dengan berkeliling Jepang, akses transportasinya terbilang mudah. Untuk mengunjungi kota-kota di Jepang bisa menggunakan kereta api. Moda transportasi yang satu ini fasilitasnya memang terkenal sangat bagus, jadwal kedatangan dan keberangkatan yang selalu tepat, harga tiket yang lebih murah dibandingkan tiket bus, dan tentu saja kereta api tersebut telah terhubung dengan banyak stasiun di berbagai kota di Jepang sehingga akan sangat memudahkan mobilitas dari satu kota ke kota lainnya.
3. Kemampuan Bahasa Jepang yang Meningkat
Bahasa Jepang merupakan bahasa yang unik dan akan semakin mudah untuk dikuasai apabila selalu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai kaigo, tentu saja dituntut untuk dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Jepang setiap harinya baik dengan para lansia yang dirawat, petugas panti lansia, maupun dengan orang-orang Jepang lainnya. Karena setiap harinya menggunakan bahasa tersebut, tentu saja hal ini sangat membantu meningkatkan kemampuan berbahasa Jepang secara bertahap. Meski awalnya sulit, namun jika konsisten mempelajari dan mempraktekkannya maka segalanya akan terasa lebih mudah.
4. Mayoritas Menggunakan Sepeda untuk Pergi dan Pulang Kerja
Biasanya, orang-orang yang bekerja sebagi kaigo akan menyewa rumah atau di Jepang disebut dengan apato yang jaraknya tidak begitu jauh dengan panti lansia dimana mereka bekerja. Jika jaraknya dekat, tidak perlu naik kendaraan umum. Biasanya, mayoritas kaigo yang menyewa apato di sekitar panti lansia akan mengunakan sepeda sebagai moda transportasi saat pergi dan pulang bekerja setiap harinya.
5.Menambah Relasi dan Teman dari Berbagai Negara
Tak hanya orang Indonesia saja yang banyak mengincar posisi pekerjaan sebagai kaigo di Jepang. Ternyata, ada pula beberapa kaigo di Jepang yang berasal dari negara lain, terutama yang berasal dari Asia Tenggara, seperti Vietnam dan Filipina. Kesempatan bertemu dengan orang-orang dari negara lain yang sama-sama bekerja sebagai kaigo tentu saja akan menambah relasi ataupun teman selama berada di Jepang.
6. Waktu Kerja dan Tugas yang Terjadwal
Waktu kerja kaigo sudah terjadwal dengan baik. Artinya, waktu kerja kaigo sudah ditentukan dan tugas-tugas yang dijalankan sepanjang hari sudah tersusun dengan rapi. Biasanya, seorang kaigo akan mulai beraktivitas mulai dari jam delapan pagi dan pulang saat petang hari antara pukul enam sore. Sepanjang hari selama beberapa jam bekerja, kaigo cukup menjalankan tugas yang telah disusun sebelumnya.
7. Merasakan Kepuasan Hati Tersendiri
Bekerja sebagai kaigo atau caregiver lansia merupakan pekerjaan yang mulia karena setiap harinya menjaga, membantu, dan merawat para lansia untuk menjalankan berbagai aktivitas mereka. Tak hanya membantu menyiapkan obat ataupun makananan bagi para lansia, para kaigo pun harus membantu lansia buang air besar atau kecil. Hal ini bagi sebagian orang mungkin dirasa menjijikkan, namun bagi kaigo hal tersebut adalah sebuah hal yang mulia dan terasa lebih mudah dijalani jika dilakukan dengan sepenuh hati. Apabila telah berhasil menjalankan tugas dengan baik dan lansia yang dirawat merasa senang, maka ada kepuasan tersendiri yang dirasakan oleh seorang kaigo.
8. Terasa Sulit di Awal
Setiap hal yang dimulai pasti akan terasa sulit, begitu juga saat menjadi kaigo. Meski punya bekal pelatihan yang didapatkan sebelum bekerja di Jepang, namun sesekali tetap ada kesulitan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah sulitnya berkomunikasi dengan lansia yang beberapa di antaranya sudah terganggu indera pendengarannya hingga kemampuan berbicara yang sulit akibat penyakit yang dideritanya. Belum lagi saat harus mengangkat tubuh para lansia dari tempat tidur ke kursi roda. Beberapa dari mereka memiliki badan yang tinggi besar sehingga terkadang terasa berat saat diangkat. Namun, kesulitan-kesulitan itu hanya terasa berat di awal, lama-lama jika sudah terbiasa akan jadi lebih ringan.
9. Potongan Pajak dan Asuransi yang Lumayan Besar Jumlahnya
Jepang menerapkan berbagai kebijakan pajak bagi para pekerja di negara tersebut, termasuk kaigo. Gaji kotor yang diterima setiap bulannya tentu saja masih akan dikenai pajak dan asuransi yang jumlahnya cukup besar. Meski demikian, potongan asuransi tersebut ternyata akan berguna nantinya apabila tiba-tiba kehilangan pekerjaan karena suatu hal. Asuransi tersebut akan membantu membiayai kehidupan untuk sementara waktu selama belum mendapatkan pekerjaan baru.
10. Sesekali Merasakan Home Sick atau Rindu Rumah
Sebagai kaigo, jauh dari keluarga yang ada di tanah air jelas adalah sebuah konsekuensi tersendiri yang harus dijalani. Terkadang ada saat-saat merasakan home sick atau rindu dengan rumah. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar dialami, terlebih jika baru pertama kali atau belum lama tinggal jauh dari keluarga di Indonesia. Namun, rasa rindu tersebut sedikit dapat terobati dengan adanya dukungan teknologi internet yang sangat baik di Jepang. Dengan koneksi internet yang sangat baik di Jepang, tentu saja video call dengan keluarga di Indonesia bisa berjalan lancar tanpa ada gangguan.
Demikianlah 10 hal seputar kaigo atau caregiver di Jepang yang mungkin bisa sedikit banyak memberi gambaran seputar kehidupan perawat lansia yang penuh dengan suka maupun duka. Semoga dapat memberi manfaat tersendiri bagi pembaca yang ingin menjajal peruntungan seagai kaigo di negeri matahari terbit.
Penulis: Lilis Setyowati