Mood dalam Bahasa Jepang I

N4-5Mood, Tata Bahasa

mood-01

PenjelasanKosakataLatihan

 

1. Introduksi Mood

Kata istilah “mood” adalah salah satu struktur kalimat yang menunjukkan perasaan, pandangan, atau maksud pembicara.

Pada dasarnya, bahasa Indonesia menunjukkan perasaan, pandangan atau maksud pembicara dengan cara membubuhkan kata kata tertentu di depan predikat. Misal,

Makan bakso. (hanya menyatakan hal “makan bakso”)

 mengisi perasaan/pandangan/maksud pembicara ke dalam kalimat.

Maumakan bakso. (menyatakan “keinginan”)
Marimakan bakso. (menyatakan “ajakan”)
Akanmakan bakso. (menyatakan “kemungkinan”)

 

Sedangkan, bahasa Jepang menunjukkan perasaan, pandangan atau maksud pembicara dengan cara membubuhkan kata kata tertentu di belakang predikat. Misal,

Bakso o taberu. (hanya menyatakan hal “makan bakso”)

↓ mengisi perasaan/pandangan/maksud pembicara ke dalam kalimat.

Bakso o tabetai desu”. (menyatakan “keinginan”)
Bakso o tabemashoo”. (menyatakan “ajakan”)
Bakso o taberudeshoo”. (menyatakan “kemungkinan”)

 

 

2. Mood dalam Bahasa Jepang

 

Struktur Kalimat

 Hal (kalimat) + kata mood 
 Pembicara menyatakan perasaan, pandangan, atau maksud pembicara terhadap hal 

 

mood-02 

 

Penjelasan

Dalam bahasa Jepang, kalimat yang mengandung perasaan, pandangan atau maksud pembicara disebut sebagai “mood”. Kalimat mood terdiri dari “hal (kalimat dasar)” dengan “kata mood”. “Hal” merupakan kalimat dasar yang hanya menjelaskan kenyataan, sedangkan “kata mood” menunjukkan perasaan, pandangan atau, maksud pembicara secara “subjektif”. Hubungan antara hal dengan kata mood dapat diekspresikan seperti tubuh(hal) dibungkus dengan pakaian perasaan (kata mood) pada setiap situasi. 

 

 Dua Jenis Kalimat

Terdapat dua jenis kalimat mood, yaitu untuk menunjukkan perasaan atau pandangan pembicara terhadap “hal”, dan untuk menunjukkan maksud pembicara kepada “lawan bicara” biar “lawan bicara” dipengaruhi dan digerakkan oleh maksud pembicara.

 

 1. Terhadap Hal

mood-03

 

Ame ga furu. (hanya menyatakan halhujan turun”)

↓ + perasaan/pandangan pembicara terhadap hal

Ame ga furukamo shire-masen
Mungkin hujan turun. (menyatakan “kemungkinan”)

Ame ga furuhazu desu”.
Pasti hujan turun. (menyatakan “keyakinan”)

Ame ga fururashi-i desu”.
Katanya, hujan turun. (menyatakan “perkiraan” dari kabar angin)

dan lain-lain.

 

 

 2. Kepada Lawan Bicara

mood-04

 

Bakso o taberu. (hanya menyatakan halmakan bakso”)

+ maksud pembicara kepada lawan bicara

Bakso o tabemasen ka”. (menyatakan “ajakan”)
Bakso o tabetekudasai” (menyatakan “permintaan”)
Bakso o tabetemo ii desu” (menyatakan “izin”)
Bakso o tabetewa ike-masen” (menyatakan “larangan”)

dan lain-lain.

*Pembicara menunjukkan maksud pembicara kepada lawan bicara biar lawan bicara dipengaruhi dan digerakkan oleh maksud pembicara.

 

 

 

 

tunggu